medcom.id, Jakarta: Sejumlah 712 eks anggota kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Jakarta. Mereka dievakuasi dari Pontianak, Kalimantan Barat melalui Pelabuhan Dwikora, Pontianak.
Para pengungsi eks Gafatar tersebut diangkut menggunakan Kapal KRI Teluk Banten 516. Mereka diturunkan di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2016) pagi.
Kepala Dinas Penerangan Kolinlamil Letkol Laut Bazisokhi Gea menjelaskan, evakuasi dilaksanakan setelah menindaklanjuti upaya pemerintah untuk menyelamatkan kelompok ini dari hal-hal yang tidak diinginkan di daerah Kalimantan Barat.
"Kelompok ini rata-rata berasal dari Jawa yang berangkat ke Kalimantan dengan biaya sendiri," ujarnya.
Setelah turun dari kapal, para eks anggota Gafatar ini akan mendapatkan medis. Kemudian, mereka akan diangkut ke tempat pembinaan yang telah ditentukan oleh pihak Kementerian Sosial sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.
Seperti diketahui, para eks Gafatar mendapat serangan di tempat tinggal mereka di Kabupaten Mempawah, disusul di Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalimantan Barat, pada Senin, 18 Januari silam. Massa mengusir mereka dari Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, KKU.
Sebanyak 16 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 50 orang yang bermukim di Sedahan Jaya diultimatum agar meninggalkan desa itu dalam jangka waktu 1x24 jam.
Ultimatum mulai berlaku usai pertemuan antara ratusan masyarakat Desa Sedahan Jaya dengan perwakilan kelompok eks Gafatar yang difasilitasi aparat pemerintah dan keamanan di Gedung Serbaguna Kantor Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Senin, 25 Januari kemarin.
"Artinya, mulai dari kemarin mereka sudah tidak diizinkan lagi tinggal di sana," jelas dia.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Mayjen Soedarmo mengatakan, pasca keluarnya ultimatum tersebut, pemerintah segara bertindak cepat mengantisipasi hal-hal negatif yang timbul dan kerugian yang tidak dikehendaki. Berbagai upaya pemerintah dilaksanakan untuk mengevakuasi para eks Gafatar dari Kalimatan ke Pulau Jawa.
"Evakuasi dilakukan baik melalui udara maupun melalui laut," ujar dia.
Dari Pontianak, KRI Teluk Banten 516 ini, dilepas oleh Pangdam XII Tanjung Pura Mayjen TNI Agung Risdianto didampingi Komandan Lantamal XII Pontianak Brigjen TNI (Mar) Muhammad Hari, Perwakilan Polda Kalimantan Barat, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ristiadi dan pejabat Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FKPD) lainnya. Mereka tiba di Jakarta dalam kondisi aman.
medcom.id, Jakarta: Sejumlah 712 eks anggota kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Jakarta. Mereka dievakuasi dari Pontianak, Kalimantan Barat melalui Pelabuhan Dwikora, Pontianak.
Para pengungsi eks Gafatar tersebut diangkut menggunakan Kapal KRI Teluk Banten 516. Mereka diturunkan di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2016) pagi.
Kepala Dinas Penerangan Kolinlamil Letkol Laut Bazisokhi Gea menjelaskan, evakuasi dilaksanakan setelah menindaklanjuti upaya pemerintah untuk menyelamatkan kelompok ini dari hal-hal yang tidak diinginkan di daerah Kalimantan Barat.
"Kelompok ini rata-rata berasal dari Jawa yang berangkat ke Kalimantan dengan biaya sendiri," ujarnya.
Setelah turun dari kapal, para eks anggota Gafatar ini akan mendapatkan medis. Kemudian, mereka akan diangkut ke tempat pembinaan yang telah ditentukan oleh pihak Kementerian Sosial sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.
Seperti diketahui, para eks Gafatar mendapat serangan di tempat tinggal mereka di Kabupaten Mempawah, disusul di Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalimantan Barat, pada Senin, 18 Januari silam. Massa mengusir mereka dari Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, KKU.
Sebanyak 16 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 50 orang yang bermukim di Sedahan Jaya diultimatum agar meninggalkan desa itu dalam jangka waktu 1x24 jam.
Ultimatum mulai berlaku usai pertemuan antara ratusan masyarakat Desa Sedahan Jaya dengan perwakilan kelompok eks Gafatar yang difasilitasi aparat pemerintah dan keamanan di Gedung Serbaguna Kantor Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Senin, 25 Januari kemarin.
"Artinya, mulai dari kemarin mereka sudah tidak diizinkan lagi tinggal di sana," jelas dia.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Mayjen Soedarmo mengatakan, pasca keluarnya ultimatum tersebut, pemerintah segara bertindak cepat mengantisipasi hal-hal negatif yang timbul dan kerugian yang tidak dikehendaki. Berbagai upaya pemerintah dilaksanakan untuk mengevakuasi para eks Gafatar dari Kalimatan ke Pulau Jawa.
"Evakuasi dilakukan baik melalui udara maupun melalui laut," ujar dia.
Dari Pontianak, KRI Teluk Banten 516 ini, dilepas oleh Pangdam XII Tanjung Pura Mayjen TNI Agung Risdianto didampingi Komandan Lantamal XII Pontianak Brigjen TNI (Mar) Muhammad Hari, Perwakilan Polda Kalimantan Barat, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ristiadi dan pejabat Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FKPD) lainnya. Mereka tiba di Jakarta dalam kondisi aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)