medcom.id, Jakarta: Kementerian Sosial bekerja sama dengan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-95. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, menyebutkan sinergitas antar kementerian dan lembaga dibutuhkan untuk menyukseskan pembangunan di pedesaan.
"TMMD salah satu sinergitas pemerintah dan lembaga untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di pedesaan," kata Khofifah saat Rakornis TMMD ke-95 di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2015).
Selain itu, kata Khofifah, penanganan masyarakat di daerah tertinggal dan penekanan angka kemiskinan menjadi fokus program Kemensos. "Penanganan masyarakat daerah tertinggal, terisolasi, perbatasan, kawasan kumuh perkotaan, serta terkena dampak bencana merupakan fokus Kemensos," jelas dia.
Dia menjelaskan, secara fisik TMMD ke-95 fokus merehabilitasi infrastruktur yang rusak karena tertimpa bencana alam dan meningkatkan sarana publik lainnya seperti fasilitas umum dan sosial. "Sedangkan nonfisik, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat berbangsa dan bernegara, bela negara, penegakan hukum, displin nasional, serta pengetahuan lain yang dibutuhkan di pedesaan, antara lain keluarga berencana, kesehatan, pertanian, peternakan dan perikanan," papar Khofifah.
TMMD dilaksanakan di 96 desa, 65 kecamatan yang tersebar di 61 kabupaten seluruh Indonesia dengan kekuatan setiap satuan tugas 150 orang. Anggaran kegiatan fisik dan nonfisik dari APBD pemda setempat berupa dana hibah dan swadaya masyarakat.
Sejak 1980, TMMD dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI yang dikenal dengan ABRI Masuk Desa (AMD) dengan Penanggung Jawab Operasional Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Tahun ini, program TMMD memasuki tahun ke-35 dan merupakan tahapan ke-95.
medcom.id, Jakarta: Kementerian Sosial bekerja sama dengan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-95. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, menyebutkan sinergitas antar kementerian dan lembaga dibutuhkan untuk menyukseskan pembangunan di pedesaan.
"TMMD salah satu sinergitas pemerintah dan lembaga untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di pedesaan," kata Khofifah saat Rakornis TMMD ke-95 di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2015).
Selain itu, kata Khofifah, penanganan masyarakat di daerah tertinggal dan penekanan angka kemiskinan menjadi fokus program Kemensos. "Penanganan masyarakat daerah tertinggal, terisolasi, perbatasan, kawasan kumuh perkotaan, serta terkena dampak bencana merupakan fokus Kemensos," jelas dia.
Dia menjelaskan, secara fisik TMMD ke-95 fokus merehabilitasi infrastruktur yang rusak karena tertimpa bencana alam dan meningkatkan sarana publik lainnya seperti fasilitas umum dan sosial. "Sedangkan nonfisik, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat berbangsa dan bernegara, bela negara, penegakan hukum, displin nasional, serta pengetahuan lain yang dibutuhkan di pedesaan, antara lain keluarga berencana, kesehatan, pertanian, peternakan dan perikanan," papar Khofifah.
TMMD dilaksanakan di 96 desa, 65 kecamatan yang tersebar di 61 kabupaten seluruh Indonesia dengan kekuatan setiap satuan tugas 150 orang. Anggaran kegiatan fisik dan nonfisik dari APBD pemda setempat berupa dana hibah dan swadaya masyarakat.
Sejak 1980, TMMD dilaksanakan di seluruh wilayah NKRI yang dikenal dengan ABRI Masuk Desa (AMD) dengan Penanggung Jawab Operasional Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Tahun ini, program TMMD memasuki tahun ke-35 dan merupakan tahapan ke-95.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)