medcom.id, Jakarta: Beberapa pedagang asongan dan starling memanfaatkan momen teror bom yang terjadi di Sarinah. Terlihat beberapa pedagang langsung diserbu kerumunan awak media, aparat kepolisian dan warga yang menyaksikan aksi teror bom tersebut.
Starling sendiri memiliki arti unik. Berangkat dari "Starbuck Keliling", para pedagang ini adalah pedagang kopi keliling yang menggunakan sepeda dan banyak beroperasi di sekitaran Jalan Sudirman dan Jalan M.H Thamrin.
Setelah serangkaian ledakan dan penembakan yang melanda Kawasan Sarinah, Kamis 14 Januari, gerai kopi asal Amerika Serikat Starbucks menutup semua tokonya di Jakarta. Sementara dalam insiden tersebut, Starbuck menyebutkan bahwa satu pelanggan di toko ini terluka, namun semua karyawan dipastikan selamat.
Menurut pedagang asongan yang menjual berbagai makanan ringan, Pardi 44, dirinya mengaku mencari berkah di saat kerumunan. Bahkan tak tanggung-tanggung, dia mengaku menjual dagangannya tersebut dengan harga yang dinaikkan terlebih dahulu.
"Harganya dinaikkan sedikit. Saya kan membantu, daripada kelaparan," ujar Pardi kepada Metrotvnews.com, Jakarta, Kamis (14/1/2015).
Tak berbeda jauh dengan Pardi, Rohman 20, pedagang starling yang biasanya mangkal di sekitar Monas dan Taman Surapati ini juga menaikkan harga jual minuman ringan dan rokok.
"Minumannya jadi Rp7 ribu. Kalau rokoknya Rp20 ribu sebungkus yang biasanya Rp18 ribu," aku Rohman.
Para pedagang tersebut mengaku mengetahui teror bom dari teman seprofesi mereka. Melihat ada peluang, mereka langsung menuju TKP.
"Saya masuk dari arah Merdeka Selatan. Lumayan untuk tambahan," pungkas Rohman.
medcom.id, Jakarta: Beberapa pedagang asongan dan starling memanfaatkan momen teror bom yang terjadi di Sarinah. Terlihat beberapa pedagang langsung diserbu kerumunan awak media, aparat kepolisian dan warga yang menyaksikan aksi teror bom tersebut.
Starling sendiri memiliki arti unik. Berangkat dari "Starbuck Keliling", para pedagang ini adalah pedagang kopi keliling yang menggunakan sepeda dan banyak beroperasi di sekitaran Jalan Sudirman dan Jalan M.H Thamrin.
Setelah serangkaian ledakan dan penembakan yang melanda Kawasan Sarinah, Kamis 14 Januari, gerai kopi asal Amerika Serikat Starbucks menutup semua tokonya di Jakarta. Sementara dalam insiden tersebut, Starbuck menyebutkan bahwa satu pelanggan di toko ini terluka, namun semua karyawan dipastikan selamat.
Menurut pedagang asongan yang menjual berbagai makanan ringan, Pardi 44, dirinya mengaku mencari berkah di saat kerumunan. Bahkan tak tanggung-tanggung, dia mengaku menjual dagangannya tersebut dengan harga yang dinaikkan terlebih dahulu.
"Harganya dinaikkan sedikit. Saya kan membantu, daripada kelaparan," ujar Pardi kepada
Metrotvnews.com, Jakarta, Kamis (14/1/2015).
Tak berbeda jauh dengan Pardi, Rohman 20, pedagang starling yang biasanya mangkal di sekitar Monas dan Taman Surapati ini juga menaikkan harga jual minuman ringan dan rokok.
"Minumannya jadi Rp7 ribu. Kalau rokoknya Rp20 ribu sebungkus yang biasanya Rp18 ribu," aku Rohman.
Para pedagang tersebut mengaku mengetahui teror bom dari teman seprofesi mereka. Melihat ada peluang, mereka langsung menuju TKP.
"Saya masuk dari arah Merdeka Selatan. Lumayan untuk tambahan," pungkas Rohman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)