Kerabat Rico Neewtye. Foto: MTVN/Whisnu Mardiansyah
Kerabat Rico Neewtye. Foto: MTVN/Whisnu Mardiansyah

Keluarga Rico Sayangkan Tindakan Represif Polisi

Whisnu Mardiansyah • 23 Januari 2016 18:51
medcom.id, Jakarta: Keluarga Rico Patrikasih, tersangka pengeroyokan polisi yang tewas dalam baku tembak pada operasi penggeberakan narkoba di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, menyayangkan tindakan represif polisi. Rico disebut bukan bandar besar narkoba yang harus ditangkap dengan cara seperti apa yang dilakukan polisi kemarin.
 
"Meninggalnya seseorang itu, apapun yang telah dilakukan orang itu, seharusnya dengan cara yang normal, yang wajar. Kalau Rico meninggal karena ditembak polisi, saya tidak rela," Kata Neewtye, kerabat Rico, di rumah duka, Jalan Nakula No.2, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (23/1/16).
 
Neewtye mengatakan keluarga sangat kehilangan sosok bapak beranak satu itu. Dia mengatakan polisi tak perlu menembak Rico. "Seharusnya Rico diamankan saja, pakai cara yang baik," terang Neewtye.

Kepolisian menggerebek sebuah rumah bandar narkoba di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, kemarin. Baku tembak pecah dalam operasi tersebut. Rico tewas setelah tertembak polisi. 
 
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal menyampaikan, baku tembak polisi dan bandar narkoba berlangsung selama satu jam. Dia memastikan, Bandar narkoba yang tewas diterjang peluru bernama Rico. 
 
Rico diduga ikut mengeroyok polisi saat penggerebekan rumah bandar narkoba di Jalan Slamet Riyadi IV RT 12 RW 04, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur. Warga biasa menyebut daerah tersebut Berlan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan