medcom.id, Depok: Sudirmansyah, 43, satu dari tiga orang yang dicokok Densus 88 Antiteror di Depok, Jawa Barat, tak habis pikir bisa berurusan dengan polisi. Dia terkejut manakala puluhan petugas menyambangi rumah kontrakannya di kawasan Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok, dini hari tadi.
Sudirmansyah bercerita, puluhan petugas mendatangi kediamannya sekira pukul 03.30 WIB. Polisi datang saat Sudirman lelap telentang di kasur.
"Ada gedor-gedor pintu. Saya buka ternyata sudah banyak orang pakai senjata," kata Sudirman di Mapolres Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Jumat (15/1/2016).
Saat digerebek, Sudirman sedang tidur. Di kontrakan itu, ada dua saudara kandungnya, yakni Saiful Bahri, 48 dan Isro, 36. Polisi kemudian menggeledah kontrakan mereka.
"Kami disuruh tiarap, habis itu diborgol," sebut Sudirman.
Sudirman dan dua saudara kandungnya tak melawan. Ia pun mengaku tak berusaha menjelaskan pada polisi saat digrebek.
"Terima saja, santai saja. Karena saya ngerasa enggak merasa salah," ujar pria yang saban hari kerja di toko komputer di ITC Depok itu.
Setelah itu, Sudirman, Saiful, dan Isro digelandang ke Mapolsek Cimanggis Depok. Lepas diperiksa, ketiganya digiring ke Mapolresta Depok.
Senada dengan Sudirman, Isro juga mengaku pasrah saat ikut digelandang polisi. "Kaget, takut, pokoknya enggak karuan perasaannya," kata Isro.
Sudirmansyah dan Isro sudah tahu, mereka diduga teroris. Polisi lantas menjelaskan kepada keduanya perihal penggerebegan itu.
Polisi menangkap ketiganya lantaran ada laporan dari seorang perempuan bernama Nurul. Polisi mempertemukan ketiganya dengan Nurul di Mapolresta Depok.
Setelah dihadapkan petugas, ternyata Nurul tak lain merupakan keponakan dari Sudirmansyah dan Isro. Nurul juga anak kandung dari Saiful.
Menurut keterangan polisi yang didapat Isro dan Sudirmansyah, Nurul melaporkan mereka dan Saiful ke polisi tentang adanya pengancaman. Tak hanya itu, Nurul juga menuding ketiganya sebagai teroris dan menyimpan bom serta senjata api.
Isro menduga motif Nurul melaporkan dia dan Sudirmansyah, karena ada masalah dengan Saiful. "Nurul ini anak mantan istri abang saya (Saiful). Sudah lama memang (Saiful) bercerai dengan ibunya Nurul. Sepertinya karena itu," ungkap Isro.
Setelah melakukan pemeriksaan, polisi menyimpulkan ketiganya bukan teroris. Laporan masuk polisi diduga lantaran masalah keluarga.
"Sepertinya ada permasalahan keluarga," kata Kapolres Depok, Kombes Dwiyono.
medcom.id, Depok: Sudirmansyah, 43, satu dari tiga orang yang dicokok Densus 88 Antiteror di Depok, Jawa Barat, tak habis pikir bisa berurusan dengan polisi. Dia terkejut manakala puluhan petugas menyambangi rumah kontrakannya di kawasan Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok, dini hari tadi.
Sudirmansyah bercerita, puluhan petugas mendatangi kediamannya sekira pukul 03.30 WIB. Polisi datang saat Sudirman lelap telentang di kasur.
"Ada gedor-gedor pintu. Saya buka ternyata sudah banyak orang pakai senjata," kata Sudirman di Mapolres Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Jumat (15/1/2016).
Saat digerebek, Sudirman sedang tidur. Di kontrakan itu, ada dua saudara kandungnya, yakni Saiful Bahri, 48 dan Isro, 36. Polisi kemudian menggeledah kontrakan mereka.
"Kami disuruh tiarap, habis itu diborgol," sebut Sudirman.
Sudirman dan dua saudara kandungnya tak melawan. Ia pun mengaku tak berusaha menjelaskan pada polisi saat digrebek.
"Terima saja, santai saja. Karena saya ngerasa enggak merasa salah," ujar pria yang saban hari kerja di toko komputer di ITC Depok itu.
Setelah itu, Sudirman, Saiful, dan Isro digelandang ke Mapolsek Cimanggis Depok. Lepas diperiksa, ketiganya digiring ke Mapolresta Depok.
Senada dengan Sudirman, Isro juga mengaku pasrah saat ikut digelandang polisi. "Kaget, takut, pokoknya enggak karuan perasaannya," kata Isro.
Sudirmansyah dan Isro sudah tahu, mereka diduga teroris. Polisi lantas menjelaskan kepada keduanya perihal penggerebegan itu.
Polisi menangkap ketiganya lantaran ada laporan dari seorang perempuan bernama Nurul. Polisi mempertemukan ketiganya dengan Nurul di Mapolresta Depok.
Setelah dihadapkan petugas, ternyata Nurul tak lain merupakan keponakan dari Sudirmansyah dan Isro. Nurul juga anak kandung dari Saiful.
Menurut keterangan polisi yang didapat Isro dan Sudirmansyah, Nurul melaporkan mereka dan Saiful ke polisi tentang adanya pengancaman. Tak hanya itu, Nurul juga menuding ketiganya sebagai teroris dan menyimpan bom serta senjata api.
Isro menduga motif Nurul melaporkan dia dan Sudirmansyah, karena ada masalah dengan Saiful. "Nurul ini anak mantan istri abang saya (Saiful). Sudah lama memang (Saiful) bercerai dengan ibunya Nurul. Sepertinya karena itu," ungkap Isro.
Setelah melakukan pemeriksaan, polisi menyimpulkan ketiganya bukan teroris. Laporan masuk polisi diduga lantaran masalah keluarga.
"Sepertinya ada permasalahan keluarga," kata Kapolres Depok, Kombes Dwiyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)