Jakarta: Para pengepul memanfaatkan lokasi kebakaran di Jalan Cipinang Muara, Jakarta Timur, untuk mengumpulkan barang-barang sisa kebakaran. Mereka mengaku mencari uang dengan menjual kembali barang-barang yang masih tersisa dari kebakaran.
Pantauan Medcom.id, para pengepul sudah mencari barang bekas sejak pagi hingga siang tadi. Mereka memilih barang-barang yang sekiranya masih layak untuk dijual kembali.
"Lumayan, siapa tahu dapat barang-barang yang masih bisa diloakin," kata salah seorang pengepul, Mutmainah, saat berbincang dengan Medcom.id di lokasi, Selasa, 22 Mei 2018.
Mutmainah mengaku sehari-hari memang mencari barang bekas. Ketika mengetahui ada kebakaran di Cipinang Muara, keesokan harinya, ia langsung menuju lokasi.
Ia mengaku mencari barang-barang seperti seng bekas atap yang sekiranya masih layak jual. Beberapa pengepul bahkan terlihat mengambil bangkai motor.
Menurut Dedi, salah seorang pengepul lainnya, barang-barang bekas ini bisa dihargai Rp30.000 per kilogram. Uang hasil penjualan barang bekas itu ia gunakan untuk makan bersama keluarga.
"Bisa buat makan sama anak istri. Biasanya sehari-hari paling banyak dapat Rp20.000, kalau barang begini lumayan bisa sampai Rp30.000," tutur dia.
Salah seorang warga, Sukarto, mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut. Menurut dia, barang-barang yang tersisa di lokasi kebakaran memang sudah tak bisa lagi digunakan.
"Enggak apa-apa. Saya juga buat apa simpan barang-barang seperti itu," tutur dia.
Baca: Firasat Adi Sebelum Kebakaran Melalap Rumahnya
Permukiman di dekat Pasar Gembrong terbakar pada Senin, 21 Mei 2018 sekitar pukul 11.00 WIB. Total ada 15 unit mobil pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi. Dipastikan tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
Api berhasil dijinakkan sekitar satu jam kemudian. Penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik salah satu rumah warga.
Warga kini mengungsi di tenda darurat yang disediakan Dinas Sosial Jakarta Timur. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah dan relawan.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ObzdMWlK" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Para pengepul memanfaatkan lokasi kebakaran di Jalan Cipinang Muara, Jakarta Timur, untuk mengumpulkan barang-barang sisa kebakaran. Mereka mengaku mencari uang dengan menjual kembali barang-barang yang masih tersisa dari kebakaran.
Pantauan
Medcom.id, para pengepul sudah mencari barang bekas sejak pagi hingga siang tadi. Mereka memilih barang-barang yang sekiranya masih layak untuk dijual kembali.
"Lumayan, siapa tahu dapat barang-barang yang masih bisa diloakin," kata salah seorang pengepul, Mutmainah, saat berbincang dengan
Medcom.id di lokasi, Selasa, 22 Mei 2018.
Mutmainah mengaku sehari-hari memang mencari barang bekas. Ketika mengetahui ada kebakaran di Cipinang Muara, keesokan harinya, ia langsung menuju lokasi.
Ia mengaku mencari barang-barang seperti seng bekas atap yang sekiranya masih layak jual. Beberapa pengepul bahkan terlihat mengambil bangkai motor.
Menurut Dedi, salah seorang pengepul lainnya, barang-barang bekas ini bisa dihargai Rp30.000 per kilogram. Uang hasil penjualan barang bekas itu ia gunakan untuk makan bersama keluarga.
"Bisa buat makan sama anak istri. Biasanya sehari-hari paling banyak dapat Rp20.000, kalau barang begini lumayan bisa sampai Rp30.000," tutur dia.
Salah seorang warga, Sukarto, mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut. Menurut dia, barang-barang yang tersisa di lokasi kebakaran memang sudah tak bisa lagi digunakan.
"Enggak apa-apa. Saya juga buat apa simpan barang-barang seperti itu," tutur dia.
Baca: Firasat Adi Sebelum Kebakaran Melalap Rumahnya
Permukiman di dekat Pasar Gembrong terbakar pada Senin, 21 Mei 2018 sekitar pukul 11.00 WIB. Total ada 15 unit mobil pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi. Dipastikan tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
Api berhasil dijinakkan sekitar satu jam kemudian. Penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik salah satu rumah warga.
Warga kini mengungsi di tenda darurat yang disediakan Dinas Sosial Jakarta Timur. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah dan relawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
