Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono (Foto:Gervin Nathaniel Purba)
Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono (Foto:Gervin Nathaniel Purba)

Pimpinan DPD Apresiasi Kemenangan Daud Yordan

Gervin Nathaniel Purba • 27 April 2018 13:06
Jakarta: Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono memberikan apresiasi kepada petinju Indonesia, Daud Yordan. Petinju yang akrab disapa Cino itu berhasil mengalahkan petinju andalan Rusia, Pavel Malikov.
 
Daud Yordan memukul KO Pavel Malikov di ronde 8 dalam pertarungan eleminasi peringkat kelas ringan WBA di Yekaterinburg, Rusia, pada Minggu, 22 April 2018. Kekalahan pertama Malikov dalam kariernya membuat Daud langsung melesat ke peringkat dua setelah sebelumnya berada di posisi enam.
 
"(Daud) punya prospek besar. Coba lihat petinju terakhir yang dikalahkan oleh Daud, itu petinju andalan Rusia, calon juara dunia dari Rusia. Menang di kandang lawan itu sulit, terutama ada tekanan dari pendukung tuan rumah," ujar Nono, saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat, 27 April 2018.

Nono berharap Daud mengharumkan nama Indonesia di level internasional melalui prestasinya. DPD siap memberikan dukungan kepada para atlet Tanah Air.
 
"Kami orang-orang daerah berjuang untuk kepentingan daerah, dan kita melihat sumber daya atlet ini kan banyak di daerah. Kita akan mencoba bukan hanya tinju, olahraga itu penting. Olahraga bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa," katanya.
 
Senator dari Provinsi Maluku itu juga berharap penerus Daud sudah dipersiapkan dari sekarang. Ia tidak ingin ketika Daud sudah habis masanya lalu tidak ada langsung penggantinya. Sedangkan negara lain sudah mencari bibitnya dan melatih petinju sejak masih anak-anak.
 
"Jangan sampai setelah Daud Yordan tidak ada dibawahnya. Itu saya khawatirkan. Negara blok timur seperti Korea sudah buat talent scouting, diambil sejak masih kecil. Oleh karena itu jangan sampai terlambat," ungkap mantan Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) era 2002-2007 itu.
 
Untuk saat ini, pesaing Indonesia dalam bidang tinju adalah Thailand dan Filipina. Namun saat ini sudah bertambah lagi pesaingnya, seperti Vietnam dan Malaysia yang dinilai sudah mulai maju.
 
"Enggak ada cara lain untuk mengungguli semuanya. Perlu dilakukan pembinaan yang benar. Kemudian untuk porsi, bukan hanya latihan bertanding yang cukup. Saya kira bukan hal mudah tanpa anggaran. Ini selalu kendala. Tapi untuk kepentingan negara harusnya enggak ada kendala anggaran," ucapnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan