medcom.id, Washington: Lapisan es dalam skala besar di bagian barat Antartika yang meliputi Kutub Selatan mencair lebih cepat dari perkiraan para ilmuwan. Studi terbaru yang dipublikasi The National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengatakan cepatnya lapisan es mencair di Antartika akan sulit dihentikan.
"Tidak ada yang bisa menghentikan lapisan gletser (bongkahan es) di daerah ini (barat Antartika) terus mencair ke laut," kata Ahli Gletser (Glaciologist) NASA, Eric Rignot di Washington, Amerika Serikat, Selasa, (13/5/2014).
Eric Rignot yang memimpin penelitian NASA di Antartika ini mengamati lapisan tanah Antartika selama 40 tahun terakhir yang dilakukan menggunakan pesawat dan data satelit.
"Dari bukti penelitian menunjukkan sektor barat dari gletser Antartika telah menyusut secara drastis," kata Eric.
Perkembangan dari Antartika ini adalah buah pemanasan global akibat kegiatan manusia. Dalam 100 tahun terakhir kegiatan manusia telah membuat lubang ozon di langit Antartika yang kemudian merubah arus angin. Proses ini kemudian menghangatkan air di sekitar Antartika dan menggerus lapisan es.
"Sistem ini (pemanasan global) bekerja dalam reaksi berantai yang tak terbendung. Setiap proses yang terjadi akan menimbulkan reaksi lain seperti sistem dalam rantai makanan," ujar Eric.
Mencairnya sisi barat Antartika ini akan berpotensi menjadi kontributor utama kenaikan permukaan air laut dalam satu dekade mendatang. Studi NASA ini juga merilis bahwa permukaan air laut akan naik mencapai 1,2 meter akibat lapisan dari gletser mencair.
Eric mengatakan dengan membatasi emisi bahan bakar fosil akan memperlambat perubahan iklim tapi tidak akan bisa menghentikan pencairan glatser di Antartika. Menurutnya dengan mengurangi emisi bisa memperlampat laju kecepatan mencair gletser baik di Artik dan Antartika. (Sky News)
medcom.id, Washington: Lapisan es dalam skala besar di bagian barat Antartika yang meliputi Kutub Selatan mencair lebih cepat dari perkiraan para ilmuwan. Studi terbaru yang dipublikasi The National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengatakan cepatnya lapisan es mencair di Antartika akan sulit dihentikan.
"Tidak ada yang bisa menghentikan lapisan gletser (bongkahan es) di daerah ini (barat Antartika) terus mencair ke laut," kata Ahli Gletser (Glaciologist) NASA, Eric Rignot di Washington, Amerika Serikat, Selasa, (13/5/2014).
Eric Rignot yang memimpin penelitian NASA di Antartika ini mengamati lapisan tanah Antartika selama 40 tahun terakhir yang dilakukan menggunakan pesawat dan data satelit.
"Dari bukti penelitian menunjukkan sektor barat dari gletser Antartika telah menyusut secara drastis," kata Eric.
Perkembangan dari Antartika ini adalah buah pemanasan global akibat kegiatan manusia. Dalam 100 tahun terakhir kegiatan manusia telah membuat lubang ozon di langit Antartika yang kemudian merubah arus angin. Proses ini kemudian menghangatkan air di sekitar Antartika dan menggerus lapisan es.
"Sistem ini (pemanasan global) bekerja dalam reaksi berantai yang tak terbendung. Setiap proses yang terjadi akan menimbulkan reaksi lain seperti sistem dalam rantai makanan," ujar Eric.
Mencairnya sisi barat Antartika ini akan berpotensi menjadi kontributor utama kenaikan permukaan air laut dalam satu dekade mendatang. Studi NASA ini juga merilis bahwa permukaan air laut akan naik mencapai 1,2 meter akibat lapisan dari gletser mencair.
Eric mengatakan dengan membatasi emisi bahan bakar fosil akan memperlambat perubahan iklim tapi tidak akan bisa menghentikan pencairan glatser di Antartika. Menurutnya dengan mengurangi emisi bisa memperlampat laju kecepatan mencair gletser baik di Artik dan Antartika. (Sky News)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TTD)