medcom.id, Jakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah sangat berduka dengan tragedi Mina yang menyebabkan 717 orang wafat, yang 14 diantaranya warga negeri Indonesia. Bahkan sekitar 112 WNI dikabarkan belum kembali ke maktab (pemondokan).
Lewat Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, salah satu organisasi basis Islam terbesar di Indonesia ini menyampaikan beberapa imbauan. Terutama untuk petugas haji di Arab Saudi.
"Pertama, membantu mengevakuasi dan mengidentifikasi para korban jamaah haji Indonesia baik yang meninggal maupun luka-luka," kata Abdul lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (26/9/2015).
Petugas juga diminta membantu dan memastikan agar mereka yang sakit atau terluka mendapatkan perawatan yang terbaik. Harapannya, jemaah dapat memenuhi semua rukun dan wajib haji dengan sempurna.
"Jika benar-benar diperlukan agar menyediakan badal (wakil/pengganti) dan biaya dam (denda) haji," kata dia.
Pembimbing ibadah haji baik Pemerintah atau Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) diminta untuk memberikan pendidikan dan penyadaran kepada jamaah haji. Terutama agar melaksanakan haji pada waktu yang ditetapkan.
"Tidak harus pada waktu utama, (yang penting) mengutamakan keselamatan dan kesehatan jamaah haji," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Pimpinan Pusat Muhammadiyah sangat berduka dengan tragedi Mina yang menyebabkan 717 orang wafat, yang 14 diantaranya warga negeri Indonesia. Bahkan sekitar 112 WNI dikabarkan belum kembali ke maktab (pemondokan).
Lewat Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, salah satu organisasi basis Islam terbesar di Indonesia ini menyampaikan beberapa imbauan. Terutama untuk petugas haji di Arab Saudi.
"Pertama, membantu mengevakuasi dan mengidentifikasi para korban jamaah haji Indonesia baik yang meninggal maupun luka-luka," kata Abdul lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (26/9/2015).
Petugas juga diminta membantu dan memastikan agar mereka yang sakit atau terluka mendapatkan perawatan yang terbaik. Harapannya, jemaah dapat memenuhi semua rukun dan wajib haji dengan sempurna.
"Jika benar-benar diperlukan agar menyediakan badal (wakil/pengganti) dan biaya dam (denda) haji," kata dia.
Pembimbing ibadah haji baik Pemerintah atau Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) diminta untuk memberikan pendidikan dan penyadaran kepada jamaah haji. Terutama agar melaksanakan haji pada waktu yang ditetapkan.
"Tidak harus pada waktu utama, (yang penting) mengutamakan keselamatan dan kesehatan jamaah haji," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)