Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan layanan kateterisasi jantung di Indonesia semakin banyak. Penambahan layanan katerisasi untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan tersebut.
"Harus bisa dilakukan di 34 provinsi dan 207 kabupaten/kota," kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Juli 2022.
Budi mengatakan saat ini baru 28 provinsi yang memiliki layanan tersebut. Provinsi yang belum ada laboratorium itu tersebar dari Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, hingga Papua Barat.
"Padahal salah satu penyakit yang paling banyak di Indonesia adalah jantung," kata mantan Wakil Menteri BUMN itu.
Selain itu, Budi meminta para pemangku kepentingan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Sehingga, jumlah dokter spesialis jantung merata di seluruh wilayah.
"Peningkatan kuota mahasiswa kedokteran dan dokter spesialis harus dilakukan,” ujar dia.
Budi menyebut rumah sakit (RS) pendidikan juga berperan penting menyiapkan SDM unggul. Kemudian, fakultas kedokteran yang ada di berbagai universitas perlu menambah program studi atau fakultas kedokteran baru.
"Sedangkan dari sisi dosen, harus dilakukan peningkatan jumlahnya," kata dia.
Jakarta:
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan layanan
kateterisasi jantung di Indonesia semakin banyak. Penambahan
layanan katerisasi untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan tersebut.
"Harus bisa dilakukan di 34 provinsi dan 207 kabupaten/kota," kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Juli 2022.
Budi mengatakan saat ini baru 28 provinsi yang memiliki layanan tersebut. Provinsi yang belum ada laboratorium itu tersebar dari Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, hingga Papua Barat.
"Padahal salah satu penyakit yang paling banyak di Indonesia adalah jantung," kata mantan Wakil Menteri BUMN itu.
Selain itu, Budi meminta para pemangku kepentingan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Sehingga, jumlah dokter spesialis jantung merata di seluruh wilayah.
"Peningkatan kuota mahasiswa kedokteran dan dokter spesialis harus dilakukan,” ujar dia.
Budi menyebut rumah sakit (RS) pendidikan juga berperan penting menyiapkan SDM unggul. Kemudian, fakultas kedokteran yang ada di berbagai universitas perlu menambah program studi atau fakultas kedokteran baru.
"Sedangkan dari sisi dosen, harus dilakukan peningkatan jumlahnya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)