"Untuk kabupaten dan kota terkait serapan produk dalam negeri, tolong dilihat. Mungkin yang 0% ini belum terserap produk dalam negeri, atau mungkin belum ada laporan sehingga tolong segera dilaporkan," ujar Jokowi di JCC, Jakarta, Kamis, 29 September 2022.
Selain Paniai, daerah-daerah lain dengan serapan terendah adalah Kabupaten Yalimo dan Lanny Jaya di angka 1 persen, Kabupaten Jaya Wijaya 3 persen, dan Makassar 6 persen. Kemudian, Kabupaten Manokwari Selatan 8 persen, Kabupaten Jember 9 persen, Kabupaten Majalengka 11 persen, Pematang Siantar 12 persen, dan Kabupaten Karawang 13 persen.
Baca: Maksimalkan Produk Dalam Negeri, Ganjar Instruksikan Kepala Daerah di Jateng Pakai Aspal Buton |
Kepala Negara memperingatkan seluruh pemimpin daerah terkait segera kerja cepat. Ia juga memastikan mengikuti progres realisasi angka-angka terutama belanja produk lokal, karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sekarang semua angka-angka ada. Kelihatan semua," tuturnya.
Hingga saat ini, realisasi belanja produk dalam negeri oleh kementerian/lembaga, pemda dan BUMN sudah mencapai Rp468,29 triliun atau 49,97 persen dari komitmen Rp937,20 triliun. Jokowi ingin serapan program tersebut terus digenjot maksimal.
Ia tidak mau mendengar ada institusi yang melakukan pengadaan barang dan jasa dari luar negeri jika memang barang serupa tersedia dan bisa diproduksi di dalam negeri.
"Jangan sampai dalam posisi ekonomi yang tidak mudah ini, APBN, APBD, yang uangnya dikumpulkan dari pajak, bea cukai dari PNBP, kemudian ditransfer ke daerah, tapi belinya barang-barang impor," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id