Jakarta: Seorang mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Riau (HI Unri) mengalami pelecehan seksual saat melakukan bimbingan skripsi. Hal itu diketahui dari media sosial Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) Unri yang kemudian menjadi viral.
"Saya mahasiswi Hubungan Internasional Fisip Unri angkatan 2018 yang mengalami pelecehan seksual di lingkungan kampus," ucap korban dalam sebuah video di akun Instagram @komahi_ur, dikutip Medcom.id, Jumat, 5 November 2021.
Ia mengungkapkan bahwa pelecehan terjadi pada Rabu, 27 Oktober 2021 pukul 12.30. Saat itu, korban menemui dosen Syafri Harto bimbingan proposal di ruang dekan. Hanya ada mereka berdua di ruangan itu.
Baca: Jadi Korban Pelecehan Seksual, Siswi di Minahasa Selatan Ini Didampingi DP3A Sulut
Pertemuan dimulai dengan dosen yang menanyakan hal personal korban, seperti pekerjaan dan kehidupan. Dosen juga mengatakan hal yang kurang pantas.
"Beberapa kali Pak Syafri Harto mengatakan hal-hal gak nyaman seperti 'I love you' yang membuat saya merasa terkejut dan tidak menerima perlakuan tersebut," tutur korban.
Lakukan pelecehan seksual fisik
Setelah selesai bimbingan, korban pun berniat menyalami tangan dosen untuk berpamitan. Namun, dosen tersebut mendekatkan diri ke badan korban. Ia memegang kedua bahu korban kemudian memegang kepala korban.
"Setelah itu dia mencium pipi sebelah kiri saya dan mencium kening saya," ucap korban.
Mahasiswi HI Unri alami pelecehan seksual oleh dosen. Sumber: Instagram @komahi_ur
Korban pun ketakutan dan menundukkan kepala. Namun, dosen itu mendongakkan kepala korban.
"Dia berkata 'mana bibir, mana bibir' yang membuat saya merasa terhina, merasa terkejut, badan saya lemas, saya ketakutan," ucap korban.
"Setelah saya dorong, dia bilang 'Ya udah kalau gak mau', saya langsung buru-buru meninggalkan ruang dekat, meninggalkan kampus dengan sangat gemetar," tutur korban.
Korban merasa sangat dilecehkan oleh dosen tersebut. "Saya mengalami trauma yang sangat berat akan perlakuan yang tidak pantas yang dilakukan Pak Syafri Harto kepada saya," ucap korban.
Pernyataan Komahi Unri
Komahi Unri mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian warganet terkait kasus pelecehan seksual di lingkungan kampus tersebut.
"Kini korban dalam pendampingan intensif dari tim advokasi secara khusus dan dari Komahi secara umum," demikian rilis Komahi Unri.
Terkait pendampingan hukum, tim advokasi sedang dalam tahap menjamin hubungan secara intens dengan pihak-pihak yang dapat menyediakan pendampingan dan bantuan hukum.
"Diunggahnya video tersebut dan tidak disamarkannya suara adalah keputusan korban untuk melawan berdasarkan prinsip consent," tambah Komahi Unri.
"Kami berharap seluruh masyarakat dan mahasiswa di Indonesia untuk dapat tetap mendukung korban dan pihak-pihak yang bersama dengan korban," tutup rilis tersebut.
Jakarta: Seorang
mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Universitas Riau (HI Unri) mengalami
pelecehan seksual saat melakukan bimbingan skripsi. Hal itu diketahui dari
media sosial Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) Unri yang kemudian menjadi viral.
"Saya mahasiswi Hubungan Internasional Fisip Unri angkatan 2018 yang mengalami pelecehan seksual di lingkungan kampus," ucap korban dalam sebuah video di akun Instagram @komahi_ur, dikutip
Medcom.id, Jumat, 5 November 2021.
Ia mengungkapkan bahwa pelecehan terjadi pada Rabu, 27 Oktober 2021 pukul 12.30. Saat itu, korban menemui dosen Syafri Harto bimbingan proposal di ruang dekan. Hanya ada mereka berdua di ruangan itu.
Baca:
Jadi Korban Pelecehan Seksual, Siswi di Minahasa Selatan Ini Didampingi DP3A Sulut
Pertemuan dimulai dengan dosen yang menanyakan hal personal korban, seperti pekerjaan dan kehidupan. Dosen juga mengatakan hal yang kurang pantas.
"Beberapa kali Pak Syafri Harto mengatakan hal-hal
gak nyaman seperti 'I love you' yang membuat saya merasa terkejut dan tidak menerima perlakuan tersebut," tutur korban.
Lakukan pelecehan seksual fisik
Setelah selesai bimbingan, korban pun berniat menyalami tangan dosen untuk berpamitan. Namun, dosen tersebut mendekatkan diri ke badan korban. Ia memegang kedua bahu korban kemudian memegang kepala korban.
"Setelah itu dia mencium pipi sebelah kiri saya dan mencium kening saya," ucap korban.
Mahasiswi HI Unri alami pelecehan seksual oleh dosen. Sumber: Instagram @komahi_ur
Korban pun ketakutan dan menundukkan kepala. Namun, dosen itu mendongakkan kepala korban.
"Dia berkata 'mana bibir, mana bibir' yang membuat saya merasa terhina, merasa terkejut, badan saya lemas, saya ketakutan," ucap korban.
"Setelah saya dorong, dia bilang 'Ya udah kalau gak mau', saya langsung buru-buru meninggalkan ruang dekat, meninggalkan kampus dengan sangat gemetar," tutur korban.
Korban merasa sangat dilecehkan oleh dosen tersebut. "Saya mengalami trauma yang sangat berat akan perlakuan yang tidak pantas yang dilakukan Pak Syafri Harto kepada saya," ucap korban.
Pernyataan Komahi Unri
Komahi Unri mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian warganet terkait kasus pelecehan seksual di lingkungan kampus tersebut.
"Kini korban dalam pendampingan intensif dari tim advokasi secara khusus dan dari Komahi secara umum," demikian rilis Komahi Unri.
Terkait pendampingan hukum, tim advokasi sedang dalam tahap menjamin hubungan secara intens dengan pihak-pihak yang dapat menyediakan pendampingan dan bantuan hukum.
"Diunggahnya video tersebut dan tidak disamarkannya suara adalah keputusan korban untuk melawan berdasarkan prinsip
consent," tambah Komahi Unri.
"Kami berharap seluruh masyarakat dan mahasiswa di Indonesia untuk dapat tetap mendukung korban dan pihak-pihak yang bersama dengan
korban," tutup rilis tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)