Suasana pascalongsor dan banjir bandang di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Senin, 19 Januari 2021. Foto: Medcom.id/Rizky Dewa
Suasana pascalongsor dan banjir bandang di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Senin, 19 Januari 2021. Foto: Medcom.id/Rizky Dewa

Pencegahan Bencana Hidrometeorologi Membutuhkan Kebijaksanaan Masyarakat

Fachri Audhia Hafiez • 17 November 2021 11:51
Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Ganip Warsito menilai bencana banjir dan tanah longsor dapat dicegah. Kemunculan bencana hidrometeorologi itu amat bergantung kebijaksanaan masyarakat dalam memanfaatkan alam. 
 
"Dicegah dengan apa? Dengan penggunaan ruang hidup yang benar, kemudian perilaku masyarakat kita yang memahami tentang penggunaan alam dan seisinya itu untuk kehidupannya," ujar Ganip melalui keterangan tertulis, Rabu, 17 November 2021.
 
Menurut dia, tata kelola lingkungan harus diimbangi dengan perilaku masyarakat. Kepedulian dan pemanfaatan alam yang berkelanjutan perlu dipahami masyarakat sejak dini.

Baca: Jalur Wisata ke Gunung Bromo Ambles
 
BNPB, kata Ganip, telah mengingatkan pemangku kebijakan di daerah agar meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenomena La Nina akan melanda Indonesia hingga Februari 2022.
 
Fenomena La Nina dapat memicu peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan dari 20 hingga 70 persen. Kondisi ini dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor.
 
"BNPB sejak dari awal telah mengingatkan para badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana hidrometeorologi basah dengan mitigasi, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Kita harus siaga terus," ujar Ganip.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan