Jakarta: Melchor Group tengah merancang penelitian hutan di Indonesia dengan menggunakan teknologi crypto utility. Penelitian ini disebut berguna untuk mengetahui jumlah karbon di hutan serta menjaga bumi dari terpaan global warming.
CEO & Founder Melchor Group Peter F Gontha menjelaskan, jumlah karbon yang dihasilkan setiap hektar tanah akan ditukarkan dengan koin. Nantinya, sejumlah koin ini pun dapat ditukarkan dengan uang.
“Kita kasih anda uang untuk hidup dan untuk melestarikan agar supaya nanti pada waktu karbonnya ada, anda bisa jadi orang kaya,” kata Peter dalam tayangan Metro Siang di Metro TV pada Sabtu, 11 September 2021.
Crypto utility menjadi teknologi pertama di dunia dalam penghitungan jumlah karbon dan sumber daya hutan. Perusahaan investasi di bidang lingkungan, teknologi, dan ilmu pengetahuan ini optimistis, setidaknya teknologi crypto utility dapat meningkatkan kehidupan bagi empat juta kepala keluarga (KK) di Indonesia.
“Kita hitung anggap saja untuk satu lahan per hektarnya kadar stok karbonnya 60 ton karbon, insentif yang akan kita berikan di awal adalah senilai 60 ton karbon di kali 4 dolar,” jelas CEO Roxi, Mutia Rachmi dalam tayangan yang sama.
Selain itu, proses pendataan yang dilakukan oleh anak perusahaan Melchor Group, Jejak.in disebut akan menggunakan artificial intelligence (AI). Hal ini dilakukan guna memperoleh proses pendataan yang lebih akurat, cepat, dan profitability.
“Jadi langsung kita kasih hasilnya seperti apa dengan cepat. Itu yang ingin kita berikan untuk membuat semua stakeholder,” ujar CEO Founder Jejak.in, Arfan Arlanda dalam tayangan yang sama. (Nadia Ayu)
Jakarta: Melchor Group tengah merancang penelitian hutan di Indonesia dengan menggunakan teknologi crypto utility. Penelitian ini disebut berguna untuk mengetahui jumlah karbon di hutan serta menjaga bumi dari terpaan global warming.
CEO & Founder Melchor Group Peter F Gontha menjelaskan, jumlah karbon yang dihasilkan setiap hektar tanah akan ditukarkan dengan koin. Nantinya, sejumlah koin ini pun dapat ditukarkan dengan uang.
“Kita kasih anda uang untuk hidup dan untuk melestarikan agar supaya nanti pada waktu karbonnya ada, anda bisa jadi orang kaya,” kata Peter dalam tayangan Metro Siang di Metro TV pada Sabtu, 11 September 2021.
Crypto utility menjadi teknologi pertama di dunia dalam penghitungan jumlah karbon dan sumber daya hutan. Perusahaan investasi di bidang lingkungan, teknologi, dan ilmu pengetahuan ini optimistis, setidaknya teknologi crypto utility dapat meningkatkan kehidupan bagi empat juta kepala keluarga (KK) di Indonesia.
“Kita hitung anggap saja untuk satu lahan per hektarnya kadar stok karbonnya 60 ton karbon, insentif yang akan kita berikan di awal adalah senilai 60 ton karbon di kali 4 dolar,” jelas CEO Roxi, Mutia Rachmi dalam tayangan yang sama.
Selain itu, proses pendataan yang dilakukan oleh anak perusahaan Melchor Group, Jejak.in disebut akan menggunakan artificial intelligence (AI). Hal ini dilakukan guna memperoleh proses pendataan yang lebih akurat, cepat, dan profitability.
“Jadi langsung kita kasih hasilnya seperti apa dengan cepat. Itu yang ingin kita berikan untuk membuat semua stakeholder,” ujar CEO Founder Jejak.in, Arfan Arlanda dalam tayangan yang sama. (
Nadia Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)