Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut hoaks menjadi tantangan dalam menangani bencana. Masyarakat diajak bijak memilah informasi dan mengetahui potensi risiko daerahnya.
"Hoaks akan mempersulit upaya yang dilakukan pemerintah dalam penanganan bencana," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 September 2021.
Abdul mencontohkan hoaks yang beredar masif saat terjadi gempa. Hoaks tersebut bisa membuat informasi gempa susulan tidak sampai ke masyarakat.
Abdul menyebut pernyataan dari pemerintah harus dilakukan secara berkelanjutan dan diperbarui dengan cepat. Pasalnya, kecepatan dalam penyampaian informasi sangat penting dalam penanganan bencana.
"Ketika bencana terjadi, informasi harus cepat diberikan dengan tepat waktu sehingga meminimalkan peredaraan berita bohong atau hoaks," kata dia.
BNPB, kata Abdul, berusaha memerangi hoaks terutama saat terjadi bencana. Caranya dengan memperluas jaringan untuk menyebarkan informasi baik melalui pesan singkat maupun situs resmi.
"BNPB juga mempunyai konten video untuk menyampaikan edukasi dan penanganan bencana," kata dia.
Baca: Banjir di Bengkulu Hanyutkan Rumah dan Sejumlah Warga
Abdul berharap masyarakat berpartisipasi melawan hoaks saat bencana. Misalnya, dengan memahami potensi bencana di daerahnya dan mengetahui langkah mitigasi.
"Sehingga, kita bisa belajar dan mengurangi dampak yang akan timbul akibat bencana," kata Abdul.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) menyebut
hoaks menjadi tantangan dalam menangani
bencana. Masyarakat diajak bijak memilah informasi dan mengetahui potensi risiko daerahnya.
"Hoaks akan mempersulit upaya yang dilakukan pemerintah dalam penanganan bencana," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 September 2021.
Abdul mencontohkan hoaks yang beredar masif saat terjadi gempa. Hoaks tersebut bisa membuat informasi gempa susulan tidak sampai ke masyarakat.
Abdul menyebut pernyataan dari pemerintah harus dilakukan secara berkelanjutan dan diperbarui dengan cepat. Pasalnya, kecepatan dalam penyampaian informasi sangat penting dalam penanganan bencana.
"Ketika bencana terjadi, informasi harus cepat diberikan dengan tepat waktu sehingga meminimalkan peredaraan berita bohong atau hoaks," kata dia.
BNPB, kata Abdul, berusaha memerangi hoaks terutama saat terjadi bencana. Caranya dengan memperluas jaringan untuk menyebarkan informasi baik melalui pesan singkat maupun situs resmi.
"BNPB juga mempunyai konten video untuk menyampaikan edukasi dan penanganan bencana," kata dia.
Baca:
Banjir di Bengkulu Hanyutkan Rumah dan Sejumlah Warga
Abdul berharap masyarakat berpartisipasi melawan hoaks saat bencana. Misalnya, dengan memahami potensi bencana di daerahnya dan mengetahui langkah mitigasi.
"Sehingga, kita bisa belajar dan mengurangi dampak yang akan timbul akibat bencana," kata Abdul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)