Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai kilat yang terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia. Potensi angin kencang diperkirakan juga akan terjadi di sejumlah wilyah.
Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG menyampaikan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencan terjadi di Aceh, Bali, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur. Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Hujan lebat beserta angin kencang juga diperkirakan terjadi di Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua. Lalu di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
Khusus di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat akan terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Potensi ini diperkirakan berlangsung pada siang hingga menjelang malam hari.
Baca: BMKG: Waspada Hujan Disertai Petir di Jaktim dan Jaksel
Sementara di Jawa Barat, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang terjadi di hampir semua kabupaten/kota termasuk Bandung Raya. Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang.
Selain itu, BMKG menyampaikan adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) pada 20-21Juni 2021. Fenomena MJO itu dapat meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah perairan Indonesia.
Fenomena ini diprediksi terjadi di perairan barat daya Lampung, Selat Sunda, Laut Jawa, DKI Jakarta, perairan selatan Jawa hingga NTT, pesisir Kalimantan Tengah-Selatan, Laut Flores dan beberapa wilayah lain.
BMKG juga melaporkan adanya pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di perairan barat Aceh hingga Selat Malaka, Bali hingga Jawa Timur, Kalimantan Tengah sampai Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Utara, di Teluk Cendrawasih hingga Papua Barat.
Daerah konfluensi atau pertemuan angin juga terpantau di Sumatera Selatan hingga Selat Karimata. Kondisi-kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvegensi dan konfluensi.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai kilat yang terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia. Potensi angin kencang diperkirakan juga akan terjadi di sejumlah wilyah.
Dalam sistem peringatan dini
cuaca, BMKG menyampaikan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencan terjadi di Aceh, Bali, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur. Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Hujan lebat beserta
angin kencang juga diperkirakan terjadi di Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua. Lalu di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
Khusus di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat akan terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Potensi ini diperkirakan berlangsung pada siang hingga menjelang malam hari.
Baca:
BMKG: Waspada Hujan Disertai Petir di Jaktim dan Jaksel
Sementara di Jawa Barat, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang terjadi di hampir semua kabupaten/kota termasuk Bandung Raya. Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang.
Selain itu, BMKG menyampaikan adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) pada 20-21Juni 2021. Fenomena MJO itu dapat meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah perairan Indonesia.
Fenomena ini diprediksi terjadi di perairan barat daya Lampung, Selat Sunda, Laut Jawa, DKI Jakarta, perairan selatan Jawa hingga NTT, pesisir Kalimantan Tengah-Selatan, Laut Flores dan beberapa wilayah lain.
BMKG juga melaporkan adanya pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di perairan barat Aceh hingga Selat Malaka, Bali hingga Jawa Timur, Kalimantan Tengah sampai Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Utara, di Teluk Cendrawasih hingga Papua Barat.
Daerah konfluensi atau pertemuan angin juga terpantau di Sumatera Selatan hingga Selat Karimata. Kondisi-kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvegensi dan konfluensi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)