Jakarta: Setiap petugas permakaman pasien covid-19 patut disebut pahlawan tanpa tanda jasa di tengah pandemi. Mereka tidak kenal lelah berjibaku menjalankan tugas walau amat rentan terpapar virus korona.
Sejak pagi, pemikul jenazah covid-19 sudah bersiap-siap. Mereka bersiap dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), masker, dan sepatu boot sambil menunggu jenazah tiba.
Petugas pengangkut dan penggali kubur jenazah covid-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung, tak pernah berhenti melakukan tugasnya. Apalagi, lonjakan kasus covid-19 terus terjadi.
Selama satu bulan belakangan, mereka bekerja hampir 24 jam sehari karena jumlah jenazah covid-19 terus meningkat. Tidak kurang ada 60 Jenazah harus dimakamkan dalam TPU Cikadut dalam satu malam.
Dedi Permana, salah satu petugas pemakaman, sudah bekerja di TPU Cikadut sejak enam bulan lalu. Menurutnya, tidak sedikit dari teman-temannya sesama kuli angkut jenazah jatuh sakit atau terpapar covid-19. Mereka jadi tidak bisa bekerja.
“Jadi saya mohon bantuannya pemerintah bagaimana caranya agar anak-anak tidak terlalu capek kerjanya," kata Dedi dalam Metro Siang di Metro TV, Minggu, 4 Juli 2021.
Namun, risiko terpapar covid-19 dan kerja keras nan menguras tenaga tidak membuat mereka patah semangat. Mereka merasa bekerja sebagai penggali makam dan pengangkut jenazah covid-19 sudah menjadi kewajiban, bahkan panggilan hati. (Raja Alif Adhi Budoyo)
Jakarta: Setiap petugas permakaman
pasien covid-19 patut disebut pahlawan tanpa tanda jasa di tengah
pandemi. Mereka tidak kenal lelah berjibaku menjalankan tugas walau amat rentan terpapar virus korona.
Sejak pagi, pemikul jenazah covid-19 sudah bersiap-siap. Mereka bersiap dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), masker, dan sepatu boot sambil menunggu jenazah tiba.
Petugas pengangkut dan penggali kubur jenazah covid-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung, tak pernah berhenti melakukan tugasnya. Apalagi, lonjakan kasus
covid-19 terus terjadi.
Selama satu bulan belakangan, mereka bekerja hampir 24 jam sehari karena jumlah jenazah covid-19 terus meningkat. Tidak kurang ada 60 Jenazah harus dimakamkan dalam TPU Cikadut dalam satu malam.
Dedi Permana, salah satu petugas pemakaman, sudah bekerja di TPU Cikadut sejak enam bulan lalu. Menurutnya, tidak sedikit dari teman-temannya sesama kuli angkut jenazah jatuh sakit atau terpapar covid-19. Mereka jadi tidak bisa bekerja.
“Jadi saya mohon bantuannya pemerintah bagaimana caranya agar anak-anak tidak terlalu capek kerjanya," kata Dedi dalam
Metro Siang di
Metro TV, Minggu, 4 Juli 2021.
Namun, risiko terpapar covid-19 dan kerja keras nan menguras tenaga tidak membuat mereka patah semangat. Mereka merasa bekerja sebagai penggali makam dan pengangkut jenazah covid-19 sudah menjadi kewajiban, bahkan panggilan hati.
(Raja Alif Adhi Budoyo) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)