medcom.id, Jakarta: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengecek makanan, tenda, air, dan pendingin ruangan di sejumlah maktab. Kunjungan dilakukan setibanya di Arafah, Rabu 30 Agustus waktu setempat.
"Bagaimana makanannya ibu-ibu?" kata Menag saat menyambangi tenda Kloter 1 Palembang.
Enak pak menteri," jawab jemaah serentak.
"Tapi masakannya kurang pedas. Tidak ada sambel," imbuh seorang jemaah, diamini jemaah lainnya.
Menag tersenyum. Ia kemudian menjelaskan mengapa masakan dibuat tak pedas.
"Memang bagi yang senang pedas, masakan di sini kurang pedas. Mengapa tidak kita sajikan makanan yang pedas? Supaya tidak sakit perut," ujar Menag yang langsung diminta berfoto bersama.
Menag kemudian mendatangi beberapa tenda di maktab 7 dan 23. Keluhan yang muncul di kalangan jemaah ialah udara di dalam tenda cukup panas sehingga banyak jemaah memilih tiduran di luar atau duduk-duduk di depan beranda tenda.
Lukman menjelaskan, secara umum katering, air, dan tenda mendapat tanggapan positif jemaah. "Soal pendingin ruangan, air cooler memang ada yang tidak berfungsi di sejumlah tenda. Alat itu masih baru dan saat dicek air coolernya belum bekerja dengan baik. Saya sudah meminta petugas memperbaikinya," beber Lukman.
Menurut dia, suhu udara di Arafah sangat panas ketimbang Tanah Air. Ia meminta jemaah banyak minum.
"Di tenda- tenda sudah disediakan air mineral baik kemasan botol maupun galon. Ada juga air panas dan dingin. Banyak minum agar tidak terganggu kesehatannya," ucap dia.
Tak hanya itu, Menag juga mengingatkan semua jemaah Indonesia harus sudah berada di Arafah pukul 24.00 waktu setempat. Petugas akan menyisir seluruh pemondokan dan tempat yang biasa disinggahi jemaah untuk memastikan tak ada yang tertinggal.
"Sedangkan jemaah yang melakukan tarwiyah biasanya tiba di Arafah menjelang atau setelah subuh pada Kamis 31 Agustus," ucap dia.
medcom.id, Jakarta: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengecek makanan, tenda, air, dan pendingin ruangan di sejumlah maktab. Kunjungan dilakukan setibanya di Arafah, Rabu 30 Agustus waktu setempat.
"Bagaimana makanannya ibu-ibu?" kata Menag saat menyambangi tenda Kloter 1 Palembang.
Enak pak menteri," jawab jemaah serentak.
"Tapi masakannya kurang pedas. Tidak ada sambel," imbuh seorang jemaah, diamini jemaah lainnya.
Menag tersenyum. Ia kemudian menjelaskan mengapa masakan dibuat tak pedas.
"Memang bagi yang senang pedas, masakan di sini kurang pedas. Mengapa tidak kita sajikan makanan yang pedas? Supaya tidak sakit perut," ujar Menag yang langsung diminta berfoto bersama.
Menag kemudian mendatangi beberapa tenda di maktab 7 dan 23. Keluhan yang muncul di kalangan jemaah ialah udara di dalam tenda cukup panas sehingga banyak jemaah memilih tiduran di luar atau duduk-duduk di depan beranda tenda.
Lukman menjelaskan, secara umum katering, air, dan tenda mendapat tanggapan positif jemaah. "Soal pendingin ruangan, air cooler memang ada yang tidak berfungsi di sejumlah tenda. Alat itu masih baru dan saat dicek air coolernya belum bekerja dengan baik. Saya sudah meminta petugas memperbaikinya," beber Lukman.
Menurut dia, suhu udara di Arafah sangat panas ketimbang Tanah Air. Ia meminta jemaah banyak minum.
"Di tenda- tenda sudah disediakan air mineral baik kemasan botol maupun galon. Ada juga air panas dan dingin. Banyak minum agar tidak terganggu kesehatannya," ucap dia.
Tak hanya itu, Menag juga mengingatkan semua jemaah Indonesia harus sudah berada di Arafah pukul 24.00 waktu setempat. Petugas akan menyisir seluruh pemondokan dan tempat yang biasa disinggahi jemaah untuk memastikan tak ada yang tertinggal.
"Sedangkan jemaah yang melakukan tarwiyah biasanya tiba di Arafah menjelang atau setelah subuh pada Kamis 31 Agustus," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)