Jakarta: Direktur Jamaica Muslim Center di New York, Amerika Serikat (AS), Imam Shamsi Ali, menyebut penanganan virus korona (covid-19) di AS tidak maksimal. Sebab elite politik menjadikan korona sebagai isu politik.
“Ketika datang musibah, hal itu dijadikan isu politik akhirnya tidak ditangani secara maksimal,” kata Shamsi dalam telekonferensi di Jakarta, Sabtu 13 Juni 2020.
Shamsi mengatakan AS berada di tahun politik lantaran November 2020 bakal digelar Pemilihan umum (Pemilu). Sayangnya, kata dia, pandemi korona malah dijadikan ajang mencari panggung politik.
Menurut dia, menyebut Presiden AS Donald Trump dari Partai Republikan tidak begitu percaya sains. Sedangkan lawan politiknya dari Partai Demokrat memanfaatkan isu itu untuk menyerang Trump.
Baca: Jumlah Kasus Positif Covid-19 di AS Capai 2 Juta
Pertarungan politik itu, kata Shamsi, berdampak pada penanganan virus korona. Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO) AS menjadi negara dengan kasus positif terbanyak sebesar 1.988.646 orang dan kematian 112.810 orang.
Shamsi menyebut demonstrasi terkait hal ini kerap terjadi di sejumlah wilayah yang didominasi Partai Republikan, seperti di Atlanta. Demo politik pun terjadi padahal pandemi korona belum berakhir.
“Demo politik masih menjadi hal mengerikan,” tutur Shamsi.
Jakarta: Direktur Jamaica Muslim Center di New York, Amerika Serikat (AS), Imam Shamsi Ali, menyebut penanganan virus korona (covid-19) di AS tidak maksimal. Sebab elite politik menjadikan korona sebagai isu politik.
“Ketika datang musibah, hal itu dijadikan isu politik akhirnya tidak ditangani secara maksimal,” kata Shamsi dalam telekonferensi di Jakarta, Sabtu 13 Juni 2020.
Shamsi mengatakan AS berada di tahun politik lantaran November 2020 bakal digelar Pemilihan umum (Pemilu). Sayangnya, kata dia, pandemi korona malah dijadikan ajang mencari panggung politik.
Menurut dia, menyebut Presiden AS Donald Trump dari Partai Republikan tidak begitu percaya sains. Sedangkan lawan politiknya dari Partai Demokrat memanfaatkan isu itu untuk menyerang Trump.
Baca: Jumlah Kasus Positif Covid-19 di AS Capai 2 Juta
Pertarungan politik itu, kata Shamsi, berdampak pada penanganan virus korona. Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO) AS menjadi negara dengan kasus positif terbanyak sebesar 1.988.646 orang dan kematian 112.810 orang.
Shamsi menyebut demonstrasi terkait hal ini kerap terjadi di sejumlah wilayah yang didominasi Partai Republikan, seperti di Atlanta. Demo politik pun terjadi padahal pandemi korona belum berakhir.
“Demo politik masih menjadi hal mengerikan,” tutur Shamsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)