Jakarta: Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok paling penting dalam hal kehidupan. Nopriana Lakamani rela menjadi asisten rumah tangga agar bisa berkuliah karena keterbatasan biaya.
"Saat saya SMA di Kupang, Teman-teman saya mempunyai pemikiran untuk kuliah, saya juga ingin seperti teman-teman," ujar Nopi, sapaan Nopriana, pada tayangan Kick Andy di Metro TV, Minggu, 23 Januari 2022.
Dia mencari cara untuk bisa berkuliah. Dalam satu kesempatan, tantenya yang berada di Jakarta mengungkap sebuah peluang kerja.
Anak petama dari enam bersaudara harus bekerja sebagai asisten rumah tangga di Jakarta. Ia hanya digaji Rp250 ribu.
Nopi mendapatkan motivasi untuk kembali kuliah setelah berkomunikasi dengan saudaranya yang sedang melakukan KKN di Kalimantan. Dirinya mengaku menangis setelah mendapatkan dorongan motivasi saudaranya.
"Dia mengatakan ke saya 'buat apa kamu di situ? Saya datang ke Jakarta kamu harus masuk kampus'," ujar nopi mengingat perkataan saudaranya
Setelah itu dirinya menabung dari hasil pekerjaan sebagai asisten rumah rumah tangga. Pada akhirnya Nopi dapat berkuliah dan berhenti menjadi bekerja.
Untuk menutup biaya kuliah, Nopi berjualan makanan ringan setiap Sabtu. Bahkan. tak jarang ia rela mencuci pakaian dosen.
"Dibayar Rp50 ribu," ujar Nopi. (Farel Alenka)
Jakarta: Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok paling penting dalam hal kehidupan. Nopriana Lakamani rela menjadi asisten rumah tangga agar bisa berkuliah karena keterbatasan biaya.
"Saat saya SMA di Kupang, Teman-teman saya mempunyai pemikiran untuk kuliah, saya juga ingin seperti teman-teman," ujar Nopi, sapaan Nopriana, pada tayangan
Kick Andy di
Metro TV, Minggu, 23 Januari 2022.
Dia mencari cara untuk bisa berkuliah. Dalam satu kesempatan, tantenya yang berada di Jakarta mengungkap sebuah peluang kerja.
Anak petama dari enam bersaudara harus bekerja sebagai asisten rumah tangga di Jakarta. Ia hanya digaji Rp250 ribu.
Nopi mendapatkan motivasi untuk kembali kuliah setelah berkomunikasi dengan saudaranya yang sedang melakukan KKN di Kalimantan. Dirinya mengaku menangis setelah mendapatkan dorongan motivasi saudaranya.
"Dia mengatakan ke saya 'buat apa kamu di situ? Saya datang ke Jakarta kamu harus masuk kampus'," ujar nopi mengingat perkataan saudaranya
Setelah itu dirinya menabung dari hasil pekerjaan sebagai asisten rumah rumah tangga. Pada akhirnya Nopi dapat berkuliah dan berhenti menjadi bekerja.
Untuk menutup biaya kuliah, Nopi berjualan makanan ringan setiap Sabtu. Bahkan. tak jarang ia rela mencuci pakaian dosen.
"Dibayar Rp50 ribu," ujar Nopi.
(Farel Alenka) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)