Menkes Budi Gunadi Sadikin menerima Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia, di Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis, 30 September 2021. Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
Menkes Budi Gunadi Sadikin menerima Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia, di Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis, 30 September 2021. Foto: Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

Menkes Tekankan Pentingnya Dukungan Global untuk Pemulihan Kesehatan

Yogi Bayu Aji • 18 Desember 2021 00:43
Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mulai mengenalkan jalur kesehatan di forum G20. Pengenalan kepada para menkes G20 ini bertujuan menentukan arah perjalanan dunia dalam mengakhiri pandemi covid-19
 
“Respons kolektif negara G20 akan menentukan jalannya pandemi saat ini dan masa depan. Hari ini adalah saat untuk mengubah arsitektur kesehatan global kita,” kata Budi Gunadi dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 Desember 2021.
 
Menurut dia, sudah hampir dua tahun sistem kesehatan dunia mendapatkan tekanan besar untuk bangkit dan pulih dari pandemi covid-19. Pandemi tidak hanya berdampak pada sistem kesehatan, tetapi kehidupan masyarakat global. 

Salah satu pelajaran paling penting yang didapat dari pandemi covid-19 ialah saat ini, arsitektur kesehatan global lambat merespon pandemi. Sistem yang ada tidak siap untuk mencegah kedaruratan kesehatan masyarakat di masa depan. 
 
Baca: Tiga Agenda Sektor Kesehatan Jadi Fokus Presidensi G20 Indonesia
 
Tema Presidensi G20 “Recover Together, Recover Stronger” bertujuan membangun kembali arsitektur kesehatan global yang lebih kuat. Sistem kesehatan harus dapat bertahan menghadapi krisis kesehatan di masa depan serta mempersiapkan generasi mendatang yang lebih baik.
 
Menkes menjelaskan Kementerian Kesehatan selaku ketua Health Working Group telah menetapkan tema “Menata Ulang Arsitektur Kesehatan Global” dengan 3 (tiga) isu prioritas bidang kesehatan. Hal ini meliputi membangun ketahanan sistem kesehatan global, harmonisasi standar protokol kesehatan global, serta memperluas manufaktur global dan pusat pengetahuan pencegahan pandemi, kesiapsiagaan, dan respons.
 
Lewat ketiga fokus itu, Indonesia berkomitmen bekerja sama membangun kolaborasi nyata. Hal ini diperlukan untuk pemulihan pandemi yang dipercepat dan kuat dengan tetap berpegang pada prinsip solidaritas, akuntabilitas, dan kesetaraan.
 
Selain respons yang lambat, sektor kesehatan belum memiliki mekanisme global yang dapat dengan cepat memobilisasi sumber daya, baik dalam hal pendanaan maupun penanggulangan medis penting lainnya dalam menanggapi krisis kesehatan masyarakat. Perbedaan mencolok juga terlihat dalam kapasitas berbagai negara untuk mendeteksi dan memantau patogen yang muncul dengan surveilans genomik.
 
“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dan komitmen yang diberikan dalam jalur kesehatan Presidensi G20. Belajar dari pandemi, kita harapkan bisa lebih cepat merespons pandemi dan lebih siap untuk mencegah keadaan kedaruratan kesehatan masyarakat di masa depan,” ujar dia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan