Jakarta: Personel gabungan TNI-Polri telah mengevakuasi sebanyak 3.213 warga Wamena ke Jayapura, Papua. Mereka dibawa ke pengungsian di sejumlah area publik.
"Sebanyak 101 orang berada di Lanud Silas Papare, 104 orang di Rindam Jayapura, 172 orang di Yonif 751. Lalu di 106 orang mengungsi di Paguyuban Minang dan 66 orang di Musala Attaqwa," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Oktober 2019.
Menurut dia, warga yang mengalami luka hingga trauma sudah ditangani beberapa rumah sakit di Jayapura. Tim spesialis penyembuhan trauma untuk anak-anak juga sudah diterjunkan.
TNI-Polri juga akan terus memfasilitasi warga hingga kembali ke Wamena. Mereka akan dipulangkan dengan menggunakan pesawat milik TNI maupun Polri.
Sementara itu, Dedi menilai pasukan pengamanan di Wamena sudah cukup. Fasilitas publik yang rusak, lanjut dia, akan terus dibenahi agar bisa berfungsi kembali.
Kepala suku di Wamena, jelas dia, juga meminta para pengungsi untuk segera kembali. Pasalnya, para pengungsi menjadi penggerak roda ekonomi di sana.
Demonstrasi yang berlangsung di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin, 23 September 2019, berlangsung ricuh. Sejumlah fasilitas publik dibakar.
Kepolisian menetapkan tujuh tersangka terkait kerusuhan di Wamena. Mereka diduga berasal dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP).
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0Kv923lk" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Personel gabungan TNI-Polri telah mengevakuasi sebanyak 3.213 warga Wamena ke Jayapura, Papua. Mereka dibawa ke pengungsian di sejumlah area publik.
"Sebanyak 101 orang berada di Lanud Silas Papare, 104 orang di Rindam Jayapura, 172 orang di Yonif 751. Lalu di 106 orang mengungsi di Paguyuban Minang dan 66 orang di Musala Attaqwa," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Oktober 2019.
Menurut dia, warga yang mengalami luka hingga trauma sudah ditangani beberapa rumah sakit di Jayapura. Tim spesialis penyembuhan trauma untuk anak-anak juga sudah diterjunkan.
TNI-Polri juga akan terus memfasilitasi warga hingga kembali ke Wamena. Mereka akan dipulangkan dengan menggunakan pesawat milik TNI maupun Polri.
Sementara itu, Dedi menilai pasukan pengamanan di Wamena sudah cukup. Fasilitas publik yang rusak, lanjut dia, akan terus dibenahi agar bisa berfungsi kembali.
Kepala suku di
Wamena, jelas dia, juga meminta para pengungsi untuk segera kembali. Pasalnya, para pengungsi menjadi penggerak roda ekonomi di sana.
Demonstrasi yang berlangsung di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin, 23 September 2019, berlangsung ricuh. Sejumlah fasilitas publik dibakar.
Kepolisian menetapkan tujuh tersangka terkait kerusuhan di Wamena. Mereka diduga berasal dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)