Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan Kalpataru 2019 kepada 10 tokoh dan kelompok masyarakat yang berperan aktif menjaga hutan dan lingkungan - Medcom.id/Husen Miftahudin.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan Kalpataru 2019 kepada 10 tokoh dan kelompok masyarakat yang berperan aktif menjaga hutan dan lingkungan - Medcom.id/Husen Miftahudin.

10 Tokoh dan Kelompok Masyarakat Dapat Penghargaan Kalpataru 2019

Husen Miftahudin • 11 Juli 2019 12:25
Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan Kalpataru 2019 kepada 10 tokoh dan kelompok masyarakat yang berperan aktif menjaga hutan dan lingkungan. Kalpataru merupakan penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada individu atau kelompok pelestari lingkungan.
 
"Saya ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para penerima penghargaan Kalpataru. Kalpataru ini untuk orang sedangkan (penghargaan) Adipura untuk kota dan daerah, ini bedanya biar supaya lebih jelas lagi," ujar JK dalam sambutannya di pembukaan Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Juli 2019.
 
Lingkungan hidup, tegas JK, merupakan salah satu perhatian dunia selain kasus demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Ketiganya merupakan satu kesatuan yang diperjuangkan negara-negara di berbagai belahan dunia.

Lingkungan hidup perlu menjadi perhatian suatu negara karena punya efek yang besar terhadap kehidupan manusia. Lingkungan hidup berkaitan erat dengan ekologi kehutanan.
 
"Banjir dan kekeringan adalah dua hal yang penyebabnya satu, yaitu masalah hutan. Ini akibat berkurangnya luas hutan kita," tandas JK.
 
Dia menuturkan hutan menjadi kunci dalam mengendalikan bencana banjir dan kekeringan. Bila luas lahan hutan terus berkurang, kemampuan hutan menyerap air hujan tergerus sehingga menyebabkan banjir. 
 
(Baca juga: Pekan Lingkungan dan Kehutanan Sasar Milenial)
 
"Apabila (luas hutan) berkurang, maka pada saat musim hujan air langsung turun ke bawah dan pada musim kering tidak ada lagi sumber air untuk memberikan sumber air di musim kering," beber JK.
 
Oleh karena itu, kelestarian hutan dan lingkungan hidup perlu dijaga. Individu dan kelompok masyarakat yang menggagas kelestarian hutan perlu diapresiasi dengan memberikan mereka penghargaan. Tujuannya, agar individu dan kelompok masyarakat lain ikut tergerak untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup.
 
Penghargaan Kalpataru 2019 diberikan kepada 10 tokoh dan kelompok masyarakat yang terbagi atas kategori Perintis Lingkungan, Pengabdi Lingkungan, dan Penyelamat Lingkungan.
 
Penerima Kalpataru kategori Perintis Lingkungan ialah Lukas Awiman Barayap dari Kabupaten Manokwari, Nurbit dari Kabupaten Bulungan, Sucipto dari Kabupaten Lumajang, dan Eliza dari Kabupaten Sumbawa Barat.
 
Sementara penerima Kalpataru kategori Pengabdi Lingkungan adalah M. Hanif Wicaksono dari Kabupaten Balangan, Meilinda Suriani Harefa dari Kota Medan, dan Baso dari Kabupaten Janeponto.
 
Penerima Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan ialah Kelompok Masyarakat Dayak Iban Menua Singai Utik dari Kabupaten Kapuas Hulu, Kelompok Pengelola Hutan Adat (KPHA) Depati Kara Jayo Tuo Desa Rantau Kermas dari Kabupaten Merangin, serta Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari dari Kabupaten Badung.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan