Jakarta: Seluruh pihak diminta muhasabah menjelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia (RI), pada 17 Agustus 2024. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 79 RI itu diharapkan dapat menjadi momentum untuk berbagi.
"Hal ini merupakan salah satu rasa bersyukur menjelang kemerdekaan Republik Indonesia," kata pemilik Ridia Akusa Utama, Yudhi Fu, dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Agustus 2024.
Menurut dia, gerakan untuk berbagi mesti ditumbuhkan seluruh pihak. Khususnya menjelang kemerdekaan RI. Sehingga, menumbuhkan kesadaran sosial antarsesama, dan mendorong kesejahteraan seluruh masyarakat.
Yudhi mencontohkan kegiatan yang dia lakukan di Desa Rebo, Bangka. Pengusaha asal Bangka ini memilih berbagi sembako kepada warga kurang mampu di sana, sebagai bentuk kepedulian sosial.
"Agar warga di sini bisa dengan gembira merayakan momen Agustusan," ujar Yudhi.
Dia ingin aktivitas serupa dapat dilakukan pihak lain. Yudhi yang lahir di Bangka, 14 Januari 1965 ini mendorong grup usahanya yang bergerak di bidang migas dan shipping, untuk meningkatkan tanggung jawab sosial serupa.
Pria yang merintis industri energi terbarukan B100 murni tanpa fosil ini, mengatakan pernah mengalami kesusahan, saat SMA. Yakni, mesti berdagang sayur di Ciputat saat lulus SMA, sehingga mengerti penderitaan masyarakat kurang mampu.
"Sehingga kita harus berani berbagi untuk membantu saudara yang kurang mampu," tegas Yudhi.
Jakarta: Seluruh pihak diminta
muhasabah menjelang peringatan
kemerdekaan Republik Indonesia (RI), pada 17 Agustus 2024. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 79 RI itu diharapkan dapat menjadi momentum untuk berbagi.
"Hal ini merupakan salah satu rasa bersyukur menjelang kemerdekaan Republik Indonesia," kata pemilik Ridia Akusa Utama, Yudhi Fu, dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Agustus 2024.
Menurut dia, gerakan untuk berbagi mesti ditumbuhkan seluruh pihak. Khususnya menjelang kemerdekaan RI. Sehingga, menumbuhkan kesadaran sosial antarsesama, dan mendorong kesejahteraan seluruh masyarakat.
Yudhi mencontohkan kegiatan yang dia lakukan di Desa Rebo, Bangka. Pengusaha asal Bangka ini memilih berbagi sembako kepada warga kurang mampu di sana, sebagai bentuk kepedulian sosial.
"Agar warga di sini bisa dengan gembira merayakan momen Agustusan," ujar Yudhi.
Dia ingin aktivitas serupa dapat dilakukan pihak lain. Yudhi yang lahir di Bangka, 14 Januari 1965 ini mendorong grup usahanya yang bergerak di bidang migas dan shipping, untuk meningkatkan tanggung jawab sosial serupa.
Pria yang merintis industri energi terbarukan B100 murni tanpa fosil ini, mengatakan pernah mengalami kesusahan, saat SMA. Yakni, mesti berdagang sayur di Ciputat saat lulus SMA, sehingga mengerti penderitaan masyarakat kurang mampu.
"Sehingga kita harus berani berbagi untuk membantu saudara yang kurang mampu," tegas Yudhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)