Jakarta: Umat islam saat ini memasuki Hari Tasyrik atau tiga hari setelah Iduladha. Tahun ini Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 7 hingga 9 Juni 2025.
Hari Tasyrik merujuk pada kata Tasyriq yang berarti penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari). Dia mengutip pandangan Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang mengatakan terdapat banyak pendapat ulama terkait alasan dinamakannya Hari Tasyrik.
Sebagian ulama menyatakan tiga hari itu disebut Hari Tasyrik karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut dengan menjadikannya dendeng dan menghamparkan di bawah terik matahari.
Amalan Hari Tasyrik
Pada hari tasyrik ini ada dua amalan yang dapat dilakukan oleh umat muslim yang sedang berhaji yaitu mabit di Mina dan melempar jumrah. Bagi yang tidak menjalankan ibadah haji ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan, ikuti penjelasan lengkapnya di sini.
1. Memperbanyak takbir
Amalan memperbanyak membaca atau mengumandangkan lafal takbir ini dikemukakan Imam Bukhari dengan mengutip sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah yang bertakbir pada Hari Tasyrik. Ia juga meriwayatkan Muhammad bin Ali yang bertakbir setelah melaksanakan saalat sunnah.
2. Memperbanyak tahlil dan tahmid
Bacaan tahlil dan tahmid adalah amalan yang penting dilakukan di hari Tasyrik. Sebagaimana yang dikemukakan Ibnu Hajar Al-Asqalani dengan mengutip riwayat hadis yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir.
3. Beragam jenis amal ibadah
Abi Jamrah menegaskan amal apa pun yang dikerjakan pada Hari Tasyrik nilainya lebih utama daripada amal yang sama di luar hari tersebut. Pandangan ini juga dikutip Imam Ibnu Hajar Al-Asqalany.
Dilarang berpuasa pada Hari Tasyrik
Melansir mui.or.id, larangan puasa di Hari Tasyrik disebabkan waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging kurban. Dalam hadisnya, Rasulullah pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagai berikut:
“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)
Keutamaan Hari Tasryik
1. Salah Satu Hari Agung
Hari Tasyrik disebut sebagai salah satu hari paling paling agung. Berdasarkan hadis dari Abdullah bin Qurth, Rasulullah SAW bersabda:
“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Iduladha), kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani.
Adapun merujuk pada keterangan Ibnu Khuzaimah, Abu Bakar pernah mengatakan bahwa hari al-qarr adalah hari kedua setelah hari kurban.
2. Hari Dikabulkannya Doa-Doa
Dalam Lathoif Al-Ma’artif dijelaskan tentang riwayat dari Kinanah Al Quraisy, ia mendengar Abu Musa Al As’ari ra. berkhutbah di hari Iduladha dan berkata:
“Pada tiga hari setelah Iduladha itulah yang disebut Allah SWT sebagai ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamu semua dengan berharap kepada-Nya.”
Jakarta: Umat islam saat ini memasuki Hari Tasyrik atau tiga hari setelah
Iduladha. Tahun ini Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 7 hingga 9 Juni 2025.
Hari Tasyrik merujuk pada kata Tasyriq yang berarti penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari). Dia mengutip pandangan Ibnu Hajar Al-Asqalani, yang mengatakan terdapat banyak pendapat ulama terkait alasan dinamakannya Hari Tasyrik.
Sebagian ulama menyatakan tiga hari itu disebut Hari Tasyrik karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut dengan menjadikannya dendeng dan menghamparkan di bawah terik matahari.
Amalan Hari Tasyrik
Pada hari tasyrik ini ada dua amalan yang dapat dilakukan oleh umat muslim yang sedang berhaji yaitu mabit di Mina dan melempar jumrah. Bagi yang tidak menjalankan ibadah haji ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan, ikuti penjelasan lengkapnya di sini.
1. Memperbanyak takbir
Amalan memperbanyak membaca atau mengumandangkan lafal takbir ini dikemukakan Imam Bukhari dengan mengutip sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah yang bertakbir pada Hari Tasyrik. Ia juga meriwayatkan Muhammad bin Ali yang bertakbir setelah melaksanakan saalat sunnah.
2. Memperbanyak tahlil dan tahmid
Bacaan tahlil dan tahmid adalah amalan yang penting dilakukan di hari Tasyrik. Sebagaimana yang dikemukakan Ibnu Hajar Al-Asqalani dengan mengutip riwayat hadis yang menganjurkan umat Islam untuk membaca tahlil, tahmid, dan takbir.
3. Beragam jenis amal ibadah
Abi Jamrah menegaskan amal apa pun yang dikerjakan pada Hari Tasyrik nilainya lebih utama daripada amal yang sama di luar hari tersebut. Pandangan ini juga dikutip Imam Ibnu Hajar Al-Asqalany.
Dilarang berpuasa pada Hari Tasyrik
Melansir mui.or.id, larangan puasa di Hari Tasyrik disebabkan waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging kurban. Dalam hadisnya, Rasulullah pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagai berikut:
“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)
Keutamaan Hari Tasryik
1. Salah Satu Hari Agung
Hari Tasyrik disebut sebagai salah satu hari paling paling agung. Berdasarkan hadis dari Abdullah bin Qurth, Rasulullah SAW bersabda:
“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Iduladha), kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, dan disahihkan Al-Albani.
Adapun merujuk pada keterangan Ibnu Khuzaimah, Abu Bakar pernah mengatakan bahwa hari al-qarr adalah hari kedua setelah hari kurban.
2. Hari Dikabulkannya Doa-Doa
Dalam Lathoif Al-Ma’artif dijelaskan tentang riwayat dari Kinanah Al Quraisy, ia mendengar Abu Musa Al As’ari ra. berkhutbah di hari Iduladha dan berkata:
“Pada tiga hari setelah Iduladha itulah yang disebut Allah SWT sebagai ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamu semua dengan berharap kepada-Nya.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)