Jakarta: Hati-hati menaiki kendaraan umum, terutama bus. Akun X (Twitter) milik Dino, @Widino, membagikan utas mengenai pengalaman pahit saat Ipad-nya hilang di dalam tas yang dia simpan di bagasi bus milik perusahaan otomotif (PO) berinisial RI.
Dino bercerita tas yang berisi Ipad Pro 2020 itu masih ada saat dia selesai makan di Rest Area Kedung Roso, Brebes, Jawa Tengah. Saat itu, dia juga masih mengecek isi tas dan barang masih aman.
"Masuk bus emang tasnya gw taro di bagasi atas persis di atas gw duduk biar bisa selonjor. Dan gw duduknya di aisle (samping lorong), jadi mikir bisa sambil ngawasin tas. Sepanjang jalan juga mainan HP. Si maling kayaknya udah incer nunggu gw lengah," kata Dino bercerita.
Begitu tiba di Pool Ciputat, Tangerang Selatan, Dino lantas mengecek kembali tas yang dia simpan di bagasi. Namun, resleting tasnya sulit dibuka, seperti ada yang mengelem.
"Gw cek masih ada (karena merasa berat), ternyata pas di rumah dibuka isinya diganti sama buku," kata Dino.
Dino lantas melaporkan kejadian itu ke costumer servis PO RI. Jawabannya, semua barang yang hilang adalah tanggung jawab penumpang.
"'Kehilangan bukan tanggung jawab kami', itu saja terus diulang-ulang. Gw minta cek dulu crew bus 372 Wonosobo - Jakarta lagi2 dijawab 'bukan tanggung jawab kami'. Gimana ga emosi jadinya," kata Dino kesal.
Modus berulang
Pengalaman pahit Dino ini viral di akun X hingga Rabu, 20 Desember 2023 siang. Yang memantau cerita dia mencapai 3 juta akun. Menjadi perhatian 18 ribu akun dan dibagikan 10 ribu orang di antaranya. Total komentar hingga berita ini dibuat sudah menyentuh 2 ribu akun.
Modus barang berharga diganti buku ini tercatat menjadi modus berulang yang dilakukan komplotan pencuri spesialis bus. Dino bahkan mendapatkan pesan dari seseorang tak dikenal yang menyebutkan jika modus itu juga melibatkan kru bus.
"Ini adalah pure komplotan bus crew. Ini sudah ramai dibahas di setiap obrolan lingkungan bis mania. Banyak crew bus nakal," bunyi salah satu pesan yang didapat Dino.
"Metodenya selalu sama. Ipad atau laptop diganti dengan keramik. Aksi mereka selalu berjalan mulus karena memang ada peran crew bus juga di situ."
Hilang di rest area
Sebelumnya, seorang penumpang bus Tommy Gandes Setiawan, juga pernah mengalami modus pencurian yang identik. Dia berangkat dari Kediri, Jawa Timur, menuju Ciledug, Tangerang Selatan menggunakan bus dari PO HJ.
Dia membawa tas berisi laptop, pakaian pribadi, dan cendera mata. Tas itu dia simpan di bagasi yang berada tepat di atas kepala.
Tommy baru merasakan ada yang janggal saat bus selesai dari rest area. Perjalanan bus 15 jam, dan bus sempat berhenti di rumah makan Duta di sekitar Ngawi, Jawa Timur.
"Saat itu penumpang turun semua. Awak bus turun belakangan (memang begitu seharusnya sesuai dengan SOP PO HJ)," kata Tommy.
Selesai dari rest area, seluruh penumpang kembali ke bus. Begitu tiba di bangku, Tommy mendapati selimut telah rapi di semua bangku penumpang.
"Saya kira itu memang layanan servis dari pihak HJ. Dan mendapati barang bawaan saya masih terlihat di atas kabin," kata dia tanpa curiga.
Baca: Jelang Nataru, Harga Tiket Bus Tujuan Jateng dan Sumut Naik di Terminal Pulo Gebang
Tiba di Ciledug, Tommy lantas menenteng tas menuju kediaman dia. Begitu tas dibuka, ternyata laptopnya telah raib berganti buku tebal.
Dia pun lantas menghubungi pihak PO HJ. Namun, tak ada tanggapan. Melapor ke polisi pun ditolak karena polisi menduga kejadiannya bukan di sekitar Ciledug, tapi di Ngawi.
Jakarta: Hati-hati menaiki kendaraan umum, terutama
bus. Akun X (Twitter) milik Dino, @Widino, membagikan utas mengenai pengalaman pahit saat Ipad-nya hilang di dalam tas yang dia simpan di bagasi bus milik perusahaan otomotif (PO) berinisial RI.
Dino bercerita tas yang berisi Ipad Pro 2020 itu masih ada saat dia selesai makan di Rest Area Kedung Roso, Brebes, Jawa Tengah. Saat itu, dia juga masih mengecek isi tas dan barang masih aman.
"Masuk bus emang tasnya gw taro di bagasi atas persis di atas gw duduk biar bisa selonjor. Dan gw duduknya di aisle (samping lorong), jadi mikir bisa sambil ngawasin tas. Sepanjang jalan juga mainan HP. Si maling kayaknya udah incer nunggu gw lengah," kata Dino bercerita.
Begitu tiba di Pool Ciputat, Tangerang Selatan, Dino lantas mengecek kembali tas yang dia simpan di bagasi. Namun, resleting tasnya sulit dibuka, seperti ada yang mengelem.
"Gw cek masih ada (karena merasa berat), ternyata pas di rumah dibuka isinya diganti sama buku," kata Dino.
Dino lantas melaporkan kejadian itu ke costumer servis PO RI. Jawabannya, semua barang yang hilang adalah tanggung jawab penumpang.
"'Kehilangan bukan tanggung jawab kami', itu saja terus diulang-ulang. Gw minta cek dulu crew bus 372 Wonosobo - Jakarta lagi2 dijawab 'bukan tanggung jawab kami'. Gimana ga emosi jadinya," kata Dino kesal.
Modus berulang
Pengalaman pahit Dino ini viral di akun X hingga Rabu, 20 Desember 2023 siang. Yang memantau cerita dia mencapai 3 juta akun. Menjadi perhatian 18 ribu akun dan dibagikan 10 ribu orang di antaranya. Total komentar hingga berita ini dibuat sudah menyentuh 2 ribu akun.
Modus barang berharga diganti buku ini tercatat menjadi modus berulang yang dilakukan komplotan pencuri spesialis bus. Dino bahkan mendapatkan pesan dari seseorang tak dikenal yang menyebutkan jika modus itu juga melibatkan kru bus.
"Ini adalah
pure komplotan bus
crew. Ini sudah ramai dibahas di setiap obrolan lingkungan bis mania. Banyak
crew bus nakal," bunyi salah satu pesan yang didapat Dino.
"Metodenya selalu sama. Ipad atau laptop diganti dengan keramik. Aksi mereka selalu berjalan mulus karena memang ada peran crew bus juga di situ."
Hilang di rest area
Sebelumnya, seorang penumpang bus Tommy Gandes Setiawan, juga pernah mengalami modus pencurian yang identik. Dia berangkat dari Kediri, Jawa Timur, menuju Ciledug, Tangerang Selatan menggunakan bus dari PO HJ.
Dia membawa tas berisi laptop, pakaian pribadi, dan cendera mata. Tas itu dia simpan di bagasi yang berada tepat di atas kepala.
Tommy baru merasakan ada yang janggal saat bus selesai dari
rest area. Perjalanan bus 15 jam, dan bus sempat berhenti di rumah makan Duta di sekitar Ngawi, Jawa Timur.
"Saat itu penumpang turun semua. Awak bus turun belakangan (memang begitu seharusnya sesuai dengan SOP PO HJ)," kata Tommy.
Selesai dari
rest area, seluruh penumpang kembali ke bus. Begitu tiba di bangku, Tommy mendapati selimut telah rapi di semua bangku penumpang.
"Saya kira itu memang layanan servis dari pihak HJ. Dan mendapati barang bawaan saya masih terlihat di atas kabin," kata dia tanpa curiga.
Baca: Jelang Nataru, Harga Tiket Bus Tujuan Jateng dan Sumut Naik di Terminal Pulo Gebang
Tiba di Ciledug, Tommy lantas menenteng tas menuju kediaman dia. Begitu tas dibuka, ternyata laptopnya telah raib berganti buku tebal.
Dia pun lantas menghubungi pihak PO HJ. Namun, tak ada tanggapan. Melapor ke polisi pun ditolak karena polisi menduga kejadiannya bukan di sekitar Ciledug, tapi di Ngawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)