medcom.id, Jakarta: Proses evakusi jenazah korban pesawat Trigana Air disetop sementara, karena cuaca di lokasi mulai gelap dan berkabut. Pencarian korban dijadwalkan dilanjutkan kembali, esok.
"Ternyata sampai sekarang, jam 17.30 WIT di sana oprasi ditutup. Hasil koordinasi, butuh waktu cukup panjang bawa jenazah. Besok pagi baru akan dilakukan hoisting (menggantungkan jenazah). Tergantung dari berapa jaring yang akan diangkut," kata Deputi Bidang Operasi SAR Basarnas Mayjen TNI Heronimus Guru, Selasa (18/8/2015).
Penundaan dilakukan karena cuaca hari ini tidak mendukung. Di lapangan, jarak pandang hanya 2 meter. Seluruh jenazah sendiri saat ini sudah ditemukan dan sudah dimasukan ke kantong jenazah.
"Rencananya, pukul 07.00 WIT tim Basarnas aman berangkat ke Oksibil dan laksanakan evakuasi," katanya.
Untuk evakuasi melalui udara juga terdapat dua opsi. Yang pertama, dengan cara hoisting, lalu yang kedua dengan cara helikopter evakuasi mendarat di lokasi jatuhnya pesawat. "Setelah penerbangan tidak bisa dilaksanakan, mereka langsung buat helipad agar heli bisa mendarat," ujarnya.
Proses evakuasi pun tergantung kondisi cuaca di lokasi esok hari. Heronimus yakin, Kepala Basarnas Letjen TNI Bambang Sulistyo dapat mengambil keputusan tepat. "Proses evakuasi ini kan tergantung kondisi cuaca. Saya yakin Kabasarnas bisa ambil keputusan yang tepat. Besok dua heli akan standby. Helikopter milik Freeport selalu standby di Oksibil. Mereka akan mendorong logistik dan bbm. Kita harapkan besok proses evakuasi jenazah dan black box pun bisa selesai semua besok," katanya.
medcom.id, Jakarta: Proses evakusi jenazah korban pesawat Trigana Air disetop sementara, karena cuaca di lokasi mulai gelap dan berkabut. Pencarian korban dijadwalkan dilanjutkan kembali, esok.
"Ternyata sampai sekarang, jam 17.30 WIT di sana oprasi ditutup. Hasil koordinasi, butuh waktu cukup panjang bawa jenazah. Besok pagi baru akan dilakukan hoisting (menggantungkan jenazah). Tergantung dari berapa jaring yang akan diangkut," kata Deputi Bidang Operasi SAR Basarnas Mayjen TNI Heronimus Guru, Selasa (18/8/2015).
Penundaan dilakukan karena cuaca hari ini tidak mendukung. Di lapangan, jarak pandang hanya 2 meter. Seluruh jenazah sendiri saat ini sudah ditemukan dan sudah dimasukan ke kantong jenazah.
"Rencananya, pukul 07.00 WIT tim Basarnas aman berangkat ke Oksibil dan laksanakan evakuasi," katanya.
Untuk evakuasi melalui udara juga terdapat dua opsi. Yang pertama, dengan cara hoisting, lalu yang kedua dengan cara helikopter evakuasi mendarat di lokasi jatuhnya pesawat. "Setelah penerbangan tidak bisa dilaksanakan, mereka langsung buat helipad agar heli bisa mendarat," ujarnya.
Proses evakuasi pun tergantung kondisi cuaca di lokasi esok hari. Heronimus yakin, Kepala Basarnas Letjen TNI Bambang Sulistyo dapat mengambil keputusan tepat. "Proses evakuasi ini kan tergantung kondisi cuaca. Saya yakin Kabasarnas bisa ambil keputusan yang tepat. Besok dua heli akan standby. Helikopter milik Freeport selalu standby di Oksibil. Mereka akan mendorong logistik dan bbm. Kita harapkan besok proses evakuasi jenazah dan black box pun bisa selesai semua besok," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)