medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional berencana kembali melakukan pencarian pesawat Trigana Air jenis ATR 42-300 yang jatuh di wilayah pegunungan Tangok pada esok hari, bertepatan dengan HUT ke-70 RI. Pencarian akan dilakukan melalui jalur udara dan jalur darat.
"Besok pagi rencana tim udara searching lokasi sekitar 13 mil dari posisi tiba di bandara Oksibil. Kita akan lihat juga (bagaimana) rencana evakuasi," ujar Kepala Operasi SAR Jayapura, Ludiato, melalui sambungan telepon kepada Metro TV, Minggu (16/8/2015).
Ludiato mengatakan kesulitan yang akan dihadapi tim dalam melakukan pencarian pesawat melalui udara adalah kondisi geografis pegunungan yang ekstrem dan cuaca yang berubah-ubah.
Sementara, timnya juga berencana melakukan pencarian melalui jalur darat. Namun pencarian akan terhambat dengan jarak tempuh menuju lokasi jatuhnya pesawat yang harus melalui perjalanan kaki melintasi pegunungan dengan ketinggian 4000 meter.
"Pegunungan Tangok juga memiliki karakter medan terjal dengan kerapatan hutan yang lebat. Tim juga harus mewaspadai resiko lain dan butuh ekstra hati-hati soal keselamatan diri agar tak terjebak medan," tukah Ludiato.
medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional berencana kembali melakukan pencarian pesawat Trigana Air jenis ATR 42-300 yang jatuh di wilayah pegunungan Tangok pada esok hari, bertepatan dengan HUT ke-70 RI. Pencarian akan dilakukan melalui jalur udara dan jalur darat.
"Besok pagi rencana tim udara searching lokasi sekitar 13 mil dari posisi tiba di bandara Oksibil. Kita akan lihat juga (bagaimana) rencana evakuasi," ujar Kepala Operasi SAR Jayapura, Ludiato, melalui sambungan telepon kepada
Metro TV, Minggu (16/8/2015).
Ludiato mengatakan kesulitan yang akan dihadapi tim dalam melakukan pencarian pesawat melalui udara adalah kondisi geografis pegunungan yang ekstrem dan cuaca yang berubah-ubah.
Sementara, timnya juga berencana melakukan pencarian melalui jalur darat. Namun pencarian akan terhambat dengan jarak tempuh menuju lokasi jatuhnya pesawat yang harus melalui perjalanan kaki melintasi pegunungan dengan ketinggian 4000 meter.
"Pegunungan Tangok juga memiliki karakter medan terjal dengan kerapatan hutan yang lebat. Tim juga harus mewaspadai resiko lain dan butuh ekstra hati-hati soal keselamatan diri agar tak terjebak medan," tukah Ludiato.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)