Rob Allyn. Sumber: Youtube
Rob Allyn. Sumber: Youtube

Kiprah Rob Allyn, si Master Rekayasa

15 Juli 2014 15:03
medcom.id: Rob Allyn, nama itu kini menjadi buah bibir di masyarakat setelah strateginya dalam memenangkan salah satu calon dalam Pilpres 2014 perlahan terkuak ke publik.
 
Allyn, 55, adalah konsultan politik asal Amerika yang juga menjadi konsultan bagi pemenangan pasangan Prabowo-Hatta. Menurut dua analis politik Indonesia dari Australian National University’s College of Asia & the Pacific, Edward Aspinall & Marcus Mietzner, Allyn memang dikenal sebagai konsultan politik yang dikenal ahli melakukan kampanye negatif dan kampanye hitam. Selain itu, ia juga mampu membuat hasil survei yang memutarbalikkan fakta hingga membuat publik bingung. Di sela-sela itu, ia pun membuat reputasi jagoannya menanjak.
 
Sebelum menjamah perpolitikan Indonesia, Allyn memiliki segudang 'prestasi' lain dalam memenangkan beberapa pemimpin negara dengan strategi khasnya. Langkah Allyn yang melakukan 'muddy the statistical waters' itu pernah juga ia lakukan di Meksiko kala menjadi konsultan politik calon presiden Meksiko, Vincente Fox.
 
Untuk memenangkan Fox, 72, Allyn menciptakan LSM bernama Democracy Watch yang berperan sebagai seolah-olah pemantau pemilu. Di masa Fox berkuasa, Allyn juga merancang sejumlah kampanye rekayasa.
 
Ia pun berkeliaran di Meksiko menggunakan nama palsu, seperti Jose de Murga atau Alberto Aguirre. Ia juga terlibat dalam hal jajak pendapat, menyusun pidato, sampai menentukan pakaian yang dikenakan Fox. Hasilnya? Fox menang dan melenggang sebagai Presiden Meksiko ke-55 dengan menumbangkan Partai Revolusi Institusional yang sudah berkuasa selama 71 tahun.
 
Ia juga pernah menjadi perancang kampanye George Bush untuk menjadi Gubernur Texas. Kemudian, ia menjadi anggota tim pemenangan Bush untuk menjadi Presiden Amerika Serikat pada 2000 dan 2004. Allyn berhasil memenangkan George Bush sebagai Presiden AS pada 2000 karena ia merancang kampanye negatif yang efektif menjatuhkan reputasi pesaing Bush, John McCain.
 
Strategi kampanye hitam dan negatif serta mempermainkan hasil penghitungan suara tampaknya kini juga digunakan dalam pertarungan Pilpres 2014 di Indonesia. Entah apakah ada kaitan antara Allyn dan penyebaran kebohongan soal identitas Jokowi yang digambarkan sebagai warga nonpribumi, dari agama minoritas, bahkan belakangan disebut punya latar belakang PKI. Maklum, Allyn memang disebut-sebut sebagai master kampanye negatif yang sistematis.
 
Selain kampanye negatif dan hitam, pengamat sekaligus Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Leo Agustino menduga ada upaya untuk mengacaukan hasil penghitungan suara sehingga akan merusak tatanan demokrasi di Indonesia.
 
Ia mengungkapkan adanya usaha untuk mengacaukan hasil hitungan cepat yang dilakukan lembaga survei yang kredibel, tepercaya, dan berintegritas. Leo menduga, situasi ini merupakan langkah terencana yang dilakukan untuk memenangkan salah satu pasangan capres-cawapres. (Berbagai Sumber)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan