medcom.id, Jakarta: Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak menampik ada oknum mantan pejabat yang kerap bermain soal rute kapal. Malah, Ahok mengatakan hal tersebut sudah menjadi rahasia umum.
"Biasanya itu, pensiunan lah, mantan pejabat lah, main biasanya. Ini sudah kayak permainan umum di oknum perhubungan. Saya enggak tahu di pusat main enggak," kata Ahok di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (2/1/2017).
Tindakan ini, ujar Ahok, tak jauh berbeda dengan kepemilikan Kopaja dan Metromini. Tak hanya soal kepemilikan, tapi juga oknum tersebut banyak main mata soal perizinan rute. Mobil atau kapal yang tak laik jalan dipersilakan beroperasi dengan sejumlah iming-iming.
"Itu yang juga terjadi di kapal, saya kira. Oknum-oknum pejabat menguasai rute itu, sehingga orang lain yang mau beli kapal benar, enggak berani masuk," jelas Ahok.
Untuk menghapuskan sistem itu, Ahok berniat untuk mengubah sistem perkapalan di lingkungan DKI Jakarta. Ahok ingin mengakuisisi kapal-kapal swasta penyeberangan ke Kepulauan Seribu menggunakan sistem Rupiah per Mil.
"Kalau mau masuk ikut kami kita bayar rupiah per mil persis TransJakarta dengan Kopaja dan Metromini," tegas Ahok.
Pernyataan Ahok ini menyusul dengan terbakarnya kapal Zahro Ekspress yang menewaskan 23 orang. Dugaan sementara, ada percikan api yang menyambar sumber bahan bakar kapal.
medcom.id, Jakarta: Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak menampik ada oknum mantan pejabat yang kerap bermain soal rute kapal. Malah, Ahok mengatakan hal tersebut sudah menjadi rahasia umum.
"Biasanya itu, pensiunan lah, mantan pejabat lah, main biasanya. Ini sudah kayak permainan umum di oknum perhubungan. Saya enggak tahu di pusat main enggak," kata Ahok di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (2/1/2017).
Tindakan ini, ujar Ahok, tak jauh berbeda dengan kepemilikan Kopaja dan Metromini. Tak hanya soal kepemilikan, tapi juga oknum tersebut banyak main mata soal perizinan rute. Mobil atau kapal yang tak laik jalan dipersilakan beroperasi dengan sejumlah iming-iming.
"Itu yang juga terjadi di kapal, saya kira. Oknum-oknum pejabat menguasai rute itu, sehingga orang lain yang mau beli kapal benar, enggak berani masuk," jelas Ahok.
Untuk menghapuskan sistem itu, Ahok berniat untuk mengubah sistem perkapalan di lingkungan DKI Jakarta. Ahok ingin mengakuisisi kapal-kapal swasta penyeberangan ke Kepulauan Seribu menggunakan sistem Rupiah per Mil.
"Kalau mau masuk ikut kami kita bayar rupiah per mil persis TransJakarta dengan Kopaja dan Metromini," tegas Ahok.
Pernyataan Ahok ini menyusul dengan terbakarnya kapal Zahro Ekspress yang menewaskan 23 orang. Dugaan sementara, ada percikan api yang menyambar sumber bahan bakar kapal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)