Jakarta: Pengentasan kemiskinan menjadi agenda wajib kepala daerah, salah satunya Ganjar Pranowo. Pengamat politik, Lucius Karus, menilai Gubernur Jawa Tengah itu fokus menggerus jumlah warga miskin dengan menyasar kelompok rentan.
"Sebagai gubernur, Ganjar menunjukkan kualitas kepemimpinannya dengan memilih untuk memfokuskan kebijakan pada kelompok masyarakat rentan seperti disabilitas, perempuan dan anak," kata Lucius ketika dikonfirmasi, Kamis, 2 Maret 2023.
Menurut dia, hal tersebut merupakan ikhtiar tersendiri dari Ganjar. Sebab, menjadikan penurunan angka kemiskinan sebagai prioritas tak hanya mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.
"Tetapi juga ekspresi kepedulian sebagai seorang pemimpin daerah," kata Lucius.
Berdasarkan data BPS, tren kemiskinan pada wilayah Jawa Tengah menurun secara konsisten sejak 2010. Secara rinci, pada 2010 berada di angka 13,3 persen.
Tahun selanjutnya, yakni 12,36 persen pada 2011; 11,66 persen pada 2012; 11,47 persen pada 2013; 10,96 persen pada 2014; dan 11,13 persen 2015. Kemudian, menjadi 10,7 persen pada 2016; 10,12 persen pada 2017; 9,66 persen pada 2018; 9,22 persen pada 2019; 10,19 persen pada 2020; dan 9,71 persen pada 2021.
Lucius menyebut penurunan berjalan perlahan namun mantap. Ganjar, kata dia, telah berupaya menghadirkan inovasi dan kreativitas untuk mengeksekusi program tersebut.
"Walau tak langsung berdampak besar seketika, tetapi perubahan positif selalu harus menjadi ruang penuh harapan untuk berjuang," ujar Lucius.
Di sisi lain, Lucius berpendapat berbagai gerakan inovatif yang dilakukan Ganjar bakal dianggap sejumlah pihak sebagai pencitraan. Lucius meminta hal itu tak jadi hambatan bagi Ganjar.
"Tentu semua orang bisa menilai tetapi konsistensi Ganjar untuk fokus mengembangkan inovasi untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi poin positif baginya," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Pengentasan kemiskinan menjadi agenda wajib kepala daerah, salah satunya Ganjar Pranowo. Pengamat politik, Lucius Karus, menilai Gubernur Jawa Tengah itu fokus menggerus jumlah
warga miskin dengan menyasar kelompok rentan.
"Sebagai gubernur, Ganjar menunjukkan kualitas kepemimpinannya dengan memilih untuk memfokuskan kebijakan pada kelompok masyarakat rentan seperti disabilitas, perempuan dan anak," kata Lucius ketika dikonfirmasi, Kamis, 2 Maret 2023.
Menurut dia, hal tersebut merupakan ikhtiar tersendiri dari
Ganjar. Sebab, menjadikan penurunan angka kemiskinan sebagai prioritas tak hanya mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.
"Tetapi juga ekspresi kepedulian sebagai seorang pemimpin daerah," kata Lucius.
Berdasarkan data BPS, tren
kemiskinan pada wilayah Jawa Tengah menurun secara konsisten sejak 2010. Secara rinci, pada 2010 berada di angka 13,3 persen.
Tahun selanjutnya, yakni 12,36 persen pada 2011; 11,66 persen pada 2012; 11,47 persen pada 2013; 10,96 persen pada 2014; dan 11,13 persen 2015. Kemudian, menjadi 10,7 persen pada 2016; 10,12 persen pada 2017; 9,66 persen pada 2018; 9,22 persen pada 2019; 10,19 persen pada 2020; dan 9,71 persen pada 2021.
Lucius menyebut penurunan berjalan perlahan namun mantap. Ganjar, kata dia, telah berupaya menghadirkan inovasi dan kreativitas untuk mengeksekusi program tersebut.
"Walau tak langsung berdampak besar seketika, tetapi perubahan positif selalu harus menjadi ruang penuh harapan untuk berjuang," ujar Lucius.
Di sisi lain, Lucius berpendapat berbagai gerakan inovatif yang dilakukan Ganjar bakal dianggap sejumlah pihak sebagai pencitraan. Lucius meminta hal itu tak jadi hambatan bagi Ganjar.
"Tentu semua orang bisa menilai tetapi konsistensi Ganjar untuk fokus mengembangkan inovasi untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi poin positif baginya," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
