Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku melakukan kunjungan kerja ke Australia dan Papua Nugini pada awal Juli ini. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mendiskusikan kelompok sparatis di Papua dengan kedua negara tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Negara menanggapi pertanyaan awak media terkait sikap kedua negara itu terkait Papua merdeka. Australia dan Papua Nugini kerap memberikan sinyal mendukung Papua merdeka.
"Saya sudah berbicara dari hati ke hati (soal kelompok separatis), informal baik kepada Australia maupun kepada Papua Nugini," kata Jokowi dalam keterangannya di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 7 Juli 2023.
Kepala Negara ketujuh itu berharap kunjungan ke Australia dan Papua Nugini berdampak baik. Sehingga, meredam keinginan Papua merdeka.
"Kita harapkan dengan dua kunjungan yang telah kita lakukan itu bisa meredam konflik-konflik, keinginan-keinginan (Papua merdeka)," ungkap dia.
Selain itu, RI 1 menyampaikan hubungan Indonesia dengan dua negara itu dalam kondisi baik. Bahkan kerja sama diberbagai bidang bakal direalisasikan.
Jokowi mencontohkan seperti kerja sama zona ekonomi di perbatasan hingga pertambangan mineral dan industrial downstream. Ia memastikan keberadaan kedua negara itu sangat berpangruh bagi Indonesia.
"Karena apapun dua negara itu sangat berpengaruh di region kita," bebernya.
Presiden melakukan lawatan ke Australia pada 4-5 Juni 2023. Jokowi sempat bercengkrama dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese dari siang hingga malam hari.
Kesokannya, pada 5 Juni, Presiden bertolak ke Papua Nugini. Jokowi sempat membicarakan kerja sama bilateral dengan PM Papua Nugini, James Marape. Salah satu hasil kunjungan itu yakni ditekennya kesepakatan kerja sama pendidikan tinggi.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku melakukan kunjungan kerja ke
Australia dan Papua Nugini pada awal Juli ini. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mendiskusikan kelompok sparatis di Papua dengan kedua negara tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Negara menanggapi pertanyaan awak media terkait sikap kedua negara itu terkait Papua merdeka. Australia dan
Papua Nugini kerap memberikan sinyal mendukung Papua merdeka.
"Saya sudah berbicara dari hati ke hati (soal kelompok separatis), informal baik kepada Australia maupun kepada Papua Nugini," kata
Jokowi dalam keterangannya di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 7 Juli 2023.
Kepala Negara ketujuh itu berharap kunjungan ke Australia dan Papua Nugini berdampak baik. Sehingga, meredam keinginan Papua merdeka.
"Kita harapkan dengan dua kunjungan yang telah kita lakukan itu bisa meredam konflik-konflik, keinginan-keinginan (Papua merdeka)," ungkap dia.
Selain itu, RI 1 menyampaikan hubungan Indonesia dengan dua negara itu dalam kondisi baik. Bahkan kerja sama diberbagai bidang bakal direalisasikan.
Jokowi mencontohkan seperti kerja sama zona ekonomi di perbatasan hingga pertambangan mineral dan industrial
downstream. Ia memastikan keberadaan kedua negara itu sangat berpangruh bagi Indonesia.
"Karena apapun dua negara itu sangat berpengaruh di region kita," bebernya.
Presiden melakukan lawatan ke Australia pada 4-5 Juni 2023. Jokowi sempat bercengkrama dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese dari siang hingga malam hari.
Kesokannya, pada 5 Juni, Presiden bertolak ke Papua Nugini. Jokowi sempat membicarakan kerja sama bilateral dengan PM Papua Nugini, James Marape. Salah satu hasil kunjungan itu yakni ditekennya kesepakatan kerja sama pendidikan tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)