Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pelaksanaan sensus pertanian setiap lima tahun sekali. Sebelumnya, sensus pertanian dilakukan setiap 10 tahun sekali berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik.
"Mestinya ini setiap 5 tahun, biayanya juga nggak banyak mungkin Rp3 triliunan," ujar Presiden saat memberikan sambutan acara pencanangan pelaksanaan sensus pertanian 2023, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 15 Mei 2023.
Jokowi memastikan pemerintah tidak soal apabila harus mengeluarkan biaya sebesar itu. Sebab, sektor pertanian sangat penting karena menyangkut kemaslahatan hidup orang banyak.
"Oleh karena itu saya mendukung sekali pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 ini dan ini sudah pelaksanaan terakhir 10 tahun yang lalu, menurut saya juga kelamaan," jelas Jokowi.
Jokowi berharap Sensus Pertanian 2023 dapat melahirkan data yang komperhensif. Sehingga kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait pertanian dapat sesuai dengan kondisi di tengah masyarakat.
"Bagaimana saya bisa memutuskan sebuah kebijakan kalau datanya tidak akurat dan paling terupdate terkini," terangnya.
Keinginan Kepala Negara itu didukung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurut dia data yang diambil 10 tahun yang lalu tidak lagi relevan digunakan saat ini.
Eks Gubernur Sulawesi Selatan itu akan berupaya mewujudkan keinginan Jokowi. Sehingga pelaksnaan sensus pertanian dapat dilakukan setiap 5 tahun sekali.
"Ini perlu dilakukan lima tahun sekali atau minimal 5 tahun sekali dilakukan, agar akurasi data kita dan bias data kita bisa eliminir, saya kira ini hal yang penting," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Presiden
Joko Widodo (Jokowi) ingin pelaksanaan sensus pertanian setiap lima tahun sekali. Sebelumnya, sensus pertanian dilakukan setiap 10 tahun sekali berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik.
"Mestinya ini setiap 5 tahun, biayanya juga
nggak banyak mungkin Rp3 triliunan," ujar Presiden saat memberikan sambutan acara pencanangan pelaksanaan sensus pertanian 2023, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 15 Mei 2023.
Jokowi memastikan pemerintah tidak soal apabila harus mengeluarkan biaya sebesar itu. Sebab, sektor pertanian sangat penting karena menyangkut kemaslahatan hidup orang banyak.
"Oleh karena itu saya mendukung sekali pelaksanaan
Sensus Pertanian Tahun 2023 ini dan ini sudah pelaksanaan terakhir 10 tahun yang lalu, menurut saya juga kelamaan," jelas Jokowi.
Jokowi berharap Sensus
Pertanian 2023 dapat melahirkan data yang komperhensif. Sehingga kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait pertanian dapat sesuai dengan kondisi di tengah masyarakat.
"Bagaimana saya bisa memutuskan sebuah kebijakan kalau datanya tidak akurat dan paling terupdate terkini," terangnya.
Keinginan Kepala Negara itu didukung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurut dia data yang diambil 10 tahun yang lalu tidak lagi relevan digunakan saat ini.
Eks Gubernur Sulawesi Selatan itu akan berupaya mewujudkan keinginan Jokowi. Sehingga pelaksnaan sensus pertanian dapat dilakukan setiap 5 tahun sekali.
"Ini perlu dilakukan lima tahun sekali atau minimal 5 tahun sekali dilakukan, agar akurasi data kita dan bias data kita bisa eliminir, saya kira ini hal yang penting," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)