medcom.id, Jakarta: Pendiri Lion Air Rusdi Kirana mengakui bila maskapainya kerap melakukan penundaan penerbangan. Namun, dia menilai masalah ini tak bisa ditengok dari angka semata lantaran maskapainya memang melayani banyak penerbangan.
"Satu hari kita terbang 1.000 kali, kalau delay presentasinya tidak besar tapi kalau satuannya besar. Contoh dari kemarin delay lima flight dari 1.000 penerbangan dari 30.000 penumpang," kata Rusdi dalam peresmian Kantor Pusat Lion Parcel, Jalan Agave Raya, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (9/8/2016).
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini menjelaskan, Lion Air terus berusaha memperbaiki masalah ini. Salah satu yang sedang disorot pihaknya terkait aturan penanganan delay yang dinilai kurang menyelesaikan masalah.
"Ada aturan Kemenhub (Kementerian Perhubungan) yang sekarang sedang kita ajukan untuk direvisi. Kalau anda delay, apapun alasannya, anda harus apply ulang slotnya. Ini memakan waktu, tambah delay. Waktu pesawat mundur mau terbang, bandara tutup, jadi cancel," jelas dia.
Lion Air, kata dia, juga selalu memberikan kompensasi kepada penumpang tiap mengalami delay. Mereka memberikan akomodasi penginapan di hotel hingga makanan.
"Tapi sekali lagi. Tapi namanya nunggu. Apapun yang kita berikan tak menyenangkan," jelas dia.
Seperti diketahui, pada Minggu 31 Juli 2016, lima penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan. Ratusan penumpang murka akibat kejadian itu.
Lima penerbangan tersebut yaitu JT 650 rute Cengkareng-Lombok, JT 630 rute Cengkareng-Bengkulu, JT 590 rute Cengkareng-Surabaya, JT 582 rute Cengkareng-Surabaya, dan JT 526 rute Cengkareng-Banjarmasin.
medcom.id, Jakarta: Pendiri Lion Air Rusdi Kirana mengakui bila maskapainya kerap melakukan penundaan penerbangan. Namun, dia menilai masalah ini tak bisa ditengok dari angka semata lantaran maskapainya memang melayani banyak penerbangan.
"Satu hari kita terbang 1.000 kali, kalau
delay presentasinya tidak besar tapi kalau satuannya besar. Contoh dari kemarin
delay lima flight dari 1.000 penerbangan dari 30.000 penumpang," kata Rusdi dalam peresmian Kantor Pusat Lion Parcel, Jalan Agave Raya, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (9/8/2016).
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini menjelaskan, Lion Air terus berusaha memperbaiki masalah ini. Salah satu yang sedang disorot pihaknya terkait aturan penanganan
delay yang dinilai kurang menyelesaikan masalah.
"Ada aturan Kemenhub (Kementerian Perhubungan) yang sekarang sedang kita ajukan untuk direvisi. Kalau anda
delay, apapun alasannya, anda harus
apply ulang slotnya. Ini memakan waktu, tambah
delay. Waktu pesawat mundur mau terbang, bandara tutup, jadi cancel," jelas dia.
Lion Air, kata dia, juga selalu memberikan kompensasi kepada penumpang tiap mengalami
delay. Mereka memberikan akomodasi penginapan di hotel hingga makanan.
"Tapi sekali lagi. Tapi namanya nunggu. Apapun yang kita berikan tak menyenangkan," jelas dia.
Seperti diketahui, pada Minggu 31 Juli 2016, lima penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan. Ratusan penumpang murka akibat kejadian itu.
Lima penerbangan tersebut yaitu JT 650 rute Cengkareng-Lombok, JT 630 rute Cengkareng-Bengkulu, JT 590 rute Cengkareng-Surabaya, JT 582 rute Cengkareng-Surabaya, dan JT 526 rute Cengkareng-Banjarmasin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DRI)