Presiden Jokowi--Biro Pers Kepresidenan
Presiden Jokowi--Biro Pers Kepresidenan

Presiden Sebut ASEAN tak Boleh Diam Lihat Krisis Kemanusiaan di Rakhine State

Achmad Zulfikar Fazli • 13 November 2017 14:15
Jakarta: Presiden Joko Widodo menyebut seluruh negara di ASEAN sangat prihatin dengan krisis kemanusiaan dan kompleksitas di Rakhine State, Myanmar. Jokowi menilai negara di ASEAN tak boleh tinggal diam melihat permasalahan tersebut.
 
“Krisis kemanusiaan ini tidak saja menjadi perhatian negara-negara anggota ASEAN, namun juga dunia,” kata Presiden dalam Pleno KTT ASEAN ke-31, di Philippines International Convention Center Manila, Filipina, Senin, 13 November 2017.
 
Menurut dia, harus ada kepercayaan dan solidaritas di antara negara-negara anggota ASEAN untuk mengatasi krisis kemanusiaan ini. Semakin lama masalah ini dibiarkan akan berdampak pada keamanan dan stabilitas kawasan, termasuk munculnya radikalisme dan trafficking in person.

“Kita harus bergerak bersama. Myanmar tidak boleh tinggal. ASEAN juga tidak boleh tinggal diam,” ucap Presiden.
 
Baca: Bantuan RI untuk Pengungsi Rohingya Tiba di Bangladesh
 
Ia mengatakan, Indonesia telah turut membantu mengatasi krisis kemanusiaan tersebut. Salah satunya ialah berkontribusi memberikan bantuan kemanusiaan.
 
"Indonesia telah menyampaikan usulan formula 4+1 untuk Rakhine, termasuk mendukung implementasi rekomendasi Kofi Annan,” ucapnya.
 
Menurut Presiden, Indonesia juga mencatat pidato “Report to the People” dari State Counsellor Myanmar. Ia pun berharap tiga butir dalam pidato tersebut yaitu repatriation and humanitarian assistance; resettlement and rehabilitation; dan development and durable peace, dapat diimplementasikan.
 
“Indonesia mengharapkan pembicaraan antara Bangladesh dan Myanmar mengenai repatriasi dapat segera diselesaikan dan diimplementasikan,” ujar Presiden.
 
Baca: Menlu RI: Rakhine State Perlu Diperhatikan Secara Khusus
 
Presiden Jokowi juga berharap The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre) dapat diberikan akses secara penuh untuk dapat membantu. “Kegiatan AHA Centre di Myanmar akan baik bagi Myanmar dan bagi ASEAN,” ujar Presiden.
 
Presiden pun kembali menegaskan, krisis kemanusiaan di Rakhine State harus segera diselesaikan. Ia menilai akan sangat baik jika ASEAN menjadi bagian penyelesaian masalah ini.
 
"Kita harus buktikan kepada masyarakat kita dan dunia bahwa kita mampu menangani masalah kita,” pungkas Presiden.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan