Jakarta: Kapal Riset Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menemukan lokasi kokpit dan ekor pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Keduanya ditemukan di sekitar Kepulauan Seribu.
Diharapkan dari kokpit tersebut ada cockpit voice recorder (CVR) yang menjadi bagian kotak hitam (black box). Pencarian CVR ini dilakukan menggunakan robot bawah laut.
"Biasa kita kenal dengan nama Remotely Operated Vehicle (ROV)," kata Hammam dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 14 Januari 2021.
ROV telah diterjunkan sejak Rabu, 13 Januari 2021 malam hingga Kamis dini hari pukul 02.00 WIB. ROV dilengkapi dengan Ultra Short Baseline (USBL) yang dapat menunjukkan posisi koordinat.
Baca: Pencarian Hari Ke-6, 239 Bagian Tubuh Korban Sriwijaya SJ-182 Ditemukan
Menurut Hammam, ROV yang turun ke dasar dapat melihat setiap potongan benda yang ditemukan di dasar laut. Termasuk mengetahui posisi letak puing pesawat.
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan Djoko Nugroho mengatakan ada dua dari 34 titik lokasi potongan SJ-182. Titik tersebut diduga merupakan kokpit pesawat nahas itu.
"Melalui monitor ruang kendali ROV di kapal BJ IV, diduga bagian tersebut adalah throttle, dan juga terdapat sebuah bagian besar yang diduga kuat merupakan ekor pesawat, dimana CVR dan FDR berada," kata Djoko.
BPPT sudah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi terkai titik lokasi tersebut. Selanjutnya, tim penyelam akan melakukan penyisiran.
"Kami memulai penyisiran dari tengah. Dengan memulai dari kotak 20x20 meter persegi yang terdekat dengan posisi ditemukannya FDR, agar pencarian menggunakan ROV bisa lebih detail," ujarnya.
Jakarta: Kapal Riset Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menemukan lokasi kokpit dan ekor pesawat
Sriwijaya Air SJ-182. Keduanya ditemukan di sekitar Kepulauan Seribu.
Diharapkan dari kokpit tersebut ada
cockpit voice recorder (CVR) yang menjadi bagian kotak hitam (
black box). Pencarian CVR ini dilakukan menggunakan robot bawah laut.
"Biasa kita kenal dengan nama
Remotely Operated Vehicle (ROV)," kata Hammam dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 14 Januari 2021.
ROV telah diterjunkan sejak Rabu, 13 Januari 2021 malam hingga Kamis dini hari pukul 02.00 WIB. ROV dilengkapi dengan
Ultra Short Baseline (USBL) yang dapat menunjukkan posisi koordinat.
Baca: Pencarian Hari Ke-6, 239 Bagian Tubuh Korban Sriwijaya SJ-182 Ditemukan
Menurut Hammam, ROV yang turun ke dasar dapat melihat setiap potongan benda yang ditemukan di dasar laut. Termasuk mengetahui posisi letak puing pesawat.
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan Djoko Nugroho mengatakan ada dua dari 34 titik lokasi potongan SJ-182. Titik tersebut diduga merupakan kokpit pesawat nahas itu.
"Melalui monitor ruang kendali ROV di kapal BJ IV, diduga bagian tersebut adalah
throttle, dan juga terdapat sebuah bagian besar yang diduga kuat merupakan ekor pesawat, dimana CVR dan FDR berada," kata Djoko.
BPPT sudah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi terkai titik lokasi tersebut. Selanjutnya, tim penyelam akan melakukan penyisiran.
"Kami memulai penyisiran dari tengah. Dengan memulai dari kotak 20x20 meter persegi yang terdekat dengan posisi ditemukannya FDR, agar pencarian menggunakan ROV bisa lebih detail," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)