Jakarta: Sebanyak lebih dari 2.800 bencana terjadi di Indonesia sejak 1 Januari hingga 16 Desember 2021. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti banjir.
"Tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 2.885," tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dikutip Medcom.id, Sabtu, 18 Desember 2021.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 1.213 kejadian, cuaca ekstrem dengan 738 kejadian, dan tanah longsor dengan 583 kejadian. Kemudian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 265 kejadian, serta gelombang pasang dan abrasi 41 kejadian.
"Gempa bumi 29 kejadian, kekeringan 15 kejadian, dan erupsi gunung api satu kejadian," tulis data BNPB.
Baca: Penanganan Bencana Semeru Masuk ke Fase Pemulihan
Seluruh bencana mengakibatkan 653 orang meninggal dan 93 orang hilang. Sebanyak 8.220.556 orang menderita dan mengungsi serta 14.040 orang luka-luka.
Bencana menyebabkan 140.167 rumah rusak. Terdiri dari 18.395 rumah rusak berat, 24.789 rumah rusak sedang, dan 96.983 rumah rusak ringan.
"Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 1.465 unit, fasilitas peribadatan 1.826 unit, fasilitas kesehatan 354 unit, 503 perkantoran, dan 412 jembatan," tulis data tersebut.
Jakarta: Sebanyak lebih dari 2.800
bencana terjadi di Indonesia sejak 1 Januari hingga 16 Desember 2021. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti
banjir.
"Tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 2.885," tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) seperti dikutip
Medcom.id, Sabtu, 18 Desember 2021.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 1.213 kejadian,
cuaca ekstrem dengan 738 kejadian, dan tanah longsor dengan 583 kejadian. Kemudian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 265 kejadian, serta gelombang pasang dan abrasi 41 kejadian.
"Gempa bumi 29 kejadian, kekeringan 15 kejadian, dan erupsi gunung api satu kejadian," tulis data BNPB.
Baca:
Penanganan Bencana Semeru Masuk ke Fase Pemulihan
Seluruh bencana mengakibatkan 653 orang meninggal dan 93 orang hilang. Sebanyak 8.220.556 orang menderita dan mengungsi serta 14.040 orang luka-luka.
Bencana menyebabkan 140.167 rumah rusak. Terdiri dari 18.395 rumah rusak berat, 24.789 rumah rusak sedang, dan 96.983 rumah rusak ringan.
"Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 1.465 unit, fasilitas peribadatan 1.826 unit, fasilitas kesehatan 354 unit, 503 perkantoran, dan 412 jembatan," tulis data tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)