Ilustrasi TPST. Foto: Istimewa
Ilustrasi TPST. Foto: Istimewa

Hindari Pencemaran, Pengelolaan Sampah dari Hulu ke Hilir Mesti Diperhatikan

Kautsar Widya Prabowo • 09 Juni 2023 05:07
Jakarta: Pengelolaan sampah dari hulu ke hilir mesti mendapat perhatian penuh. Hal tersebut untuk meminimalisasi pencemaran, khususnya bau sampah yang tak sedap dari sampah rumah tangga.
 
“Kalau sampah-sampah rumah tangga itu enggak diambil-ambil, sudah dipastikan sampah-sampah itu akan berbau," kata pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku Jimbaran, Badung, Bhima Aries Diyanto, melalui keterangan tertulis, Kamis, 8 Juni 2023.
 
Salah satu upaya yang mesti dilakukan yakni ritme pemungutan sampah di pemukiman. Hal itu mesti dilakukan secara berkala.
CEO Reciki Mantap Jaya ini mencontohkan permasalahan yang terjadi di TPST terkait keluhan warga mengenai bau sampah. Menurut dia, hal tersebut terjadi lantaran sistem pengambilan sampah rumah tangga yang tak dilakukan secara periodik.
 
"Dan jika sampah-sampah yang sudah berbau seperti itu dikumpulkan di TPST Samtaku Jimbaran, sudah bisa dibayangkan baunya itu seperti apa,” tuturnya. 
 
Baca juga: Bikin Macet! Tumpukan Sampah di Cipondoh Makan Setengah Badan Jalan 

Menurut Bhima, sampah rumah tangga mesti diambil dan diolah di hari yang sama supaya meminimalisasi bau. Jika rasio sampahnya 10 ton, dia menyebut butuh empat truk sampah agar bisa mengangkut semua. 
 
“Tapi faktanya, cuma ada satu kendaraan yang tersedia. Itu yang menyebabkan sampah-sampah warga itu diambilnya 4 hari sekali sehingga sampah-sampah itu sudah memang berbau sebelum dibawa ke TPST,” kata Bhima.
 
Di sisi lain, dia berharap ada tanggung jawab dari semua pihak agar bisa secara bersama-sama dalam mengelola sampah-sampah tersebut. Pihaknya sebagai operator TPST Samtaku Jimbaran akan selalu memperhatikan keluhan dari warga. 
 
“Setiap keluhan masyarakat kita selalu respon. Karena, setiap ada keluhan dan komplain dari masyarakat, itu sebenarnya pemerintah juga turut langsung melakukan supervisi, monitoring, dan lain sebagainya,” ujarnya.  
 
Menurut data dari Badan Pusat Statistik terkait Manajemen dan Pengelolaan Sampah, 81% sampah di Indonesia masih berakhir dalam keadaan belum terpilah. Sebuah penelitian dari Katadata Insight Center (KIC) juga menunjukan 50,8 persen rumah tangga belum memilah sampah dengan 79 persen di antaranya menjadikan tidak ingin repot sebagai alasannya.
 
Bau sampah TPST Samtaku dikeluhkan lembaga swadaya masyarakat di Bali. Mereka menuntut salah satu produsen AMDK yang mengelola TPST menghentikan operasional.
 
Penutupan diusulkan, lantaran pengelolaan sampah kurang maksimal dan mengakibatkan bau. Pengelola juga diminta bertanggung jawab membersihkan lingkungan di sekitar fasilitas itu.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(ABK)




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif