Jakarta: Ancaman pembunuhan yang dilontarkan oknum peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) kepada warga Muhammadiyah harus disikapi serius. Ancaman pembunuhan merupakan langkah awal dari tindak pidana.
Anggota Pusat Kajian Assesment Pemasyarakatan Poltekip, Reza Indragiri, menyebut ancaman pembunuhan tersebut tidak hanya menyasar kepada individu akan tetapi telah menyasar kelompok dengan latar identitas tertentu.
"Kita berbicara tentang ancaman pembunuhan dan disebar di media sosial dengan target yang jelas spesifik. Menurut saya, ini merupakan kejahatan yang harus disikapi secara serius," ujar Reza Indragiri, dikutip dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Rabu, 26 April 2023.
Selain itu, Reza mengatakan, ancaman yang disebar di media sosial bisa mempunyai pengaruh dalam mendorong terjadinya pembunuhan. Hal ini banyak sudah banyak terjadi di luar negeri, terumata Amerika Serikat.
"Mengambil pelajaran dari sekian banyak pembunuhan terutama di Amerika Serikat yang didahului dengan adanya pengancaman lewat media sosial bukan satu atau dua tiga saja pembunuhan yang memakan korban jiwa dan sebelumnya mereka sudah mengirim ancaman terlebih dahulu lewat media sosial termasuk Facebook," kata dia.
Sebelumnya, oknum peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin, mengancam warga Muhammadiyah dengan kata "halal darah" dan "bunuh", lewat komentarnya di postingan Facebook, Peneliti Senior BRIN Thomas Djamaluddin. (Sri Dewi Lestari)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jakarta: Ancaman pembunuhan yang dilontarkan oknum peneliti
Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) kepada warga Muhammadiyah harus disikapi serius. Ancaman pembunuhan merupakan langkah awal dari tindak pidana.
Anggota Pusat Kajian Assesment Pemasyarakatan Poltekip, Reza Indragiri, menyebut ancaman pembunuhan tersebut tidak hanya menyasar kepada individu akan tetapi telah menyasar kelompok dengan latar identitas tertentu.
"Kita berbicara tentang ancaman pembunuhan dan disebar di media sosial dengan target yang jelas spesifik. Menurut saya, ini merupakan kejahatan yang harus disikapi secara serius," ujar Reza Indragiri, dikutip dalam tayangan
Metro Siang di
Metro TV, Rabu, 26 April 2023.
Selain itu, Reza mengatakan, ancaman yang disebar di media sosial bisa mempunyai pengaruh dalam mendorong terjadinya pembunuhan. Hal ini banyak sudah banyak terjadi di luar negeri, terumata Amerika Serikat.
"Mengambil pelajaran dari sekian banyak pembunuhan terutama di Amerika Serikat yang didahului dengan adanya pengancaman lewat media sosial bukan satu atau dua tiga saja pembunuhan yang memakan korban jiwa dan sebelumnya mereka sudah mengirim ancaman terlebih dahulu lewat media sosial termasuk Facebook," kata dia.
Sebelumnya, oknum peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin, mengancam warga Muhammadiyah dengan kata "halal darah" dan "bunuh", lewat komentarnya di postingan Facebook, Peneliti Senior BRIN Thomas Djamaluddin.
(Sri Dewi Lestari)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)