Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Nduga dan Polda Papua melakukan mediasi penyelesaian konflik sosial di Kota Kenyam. (Istimewa)
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Nduga dan Polda Papua melakukan mediasi penyelesaian konflik sosial di Kota Kenyam. (Istimewa)

Penyelesaian Konflik Sosial di Kenyam, Pemda Beri Kompensasi Rp2,5 Miliar ke Korban dan Pelaku

Siti Yona Hukmana • 20 Juli 2023 09:49
Jakarta: Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Nduga dan Polda Papua melakukan mediasi penyelesaian konflik sosial di Kota Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Pemda memberikan kompensasi kepada korban dan pelaku senilai Rp2,5 miliar.
 
"Untuk membantu mengatasi dampak dari konflik yang terjadi," kata Sekda Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Juli 2023.
 
Dia mengingatkan kepala desa untuk berperan aktif dalam menyelesaikan masalah di wilayahnya. Mediasi konflik sosial di Kota Kenyam yang berhasil ini diharapkan dapat membuat situasi di Kota Kenyam dan sekitarnya kembali aman dan kondusif untuk pembangunan dan kehidupan sehari-hari.

"Kegiatan mediasi ini juga menjadi contoh pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan dengan musyawarah, untuk mencapai perdamaian dan kemajuan daerah," ujar Namia.
 
Namia menegaskan penyelesaian konflik sosial ini penting dilakukan. Mengingat kemajuan daerah bergantung pada kerja sama dan damai di antara warganya.
 
Namia menekankan bahwa tindakan pembunuhan adalah kejahatan yang dilarang Tuhan. Dia mengajak masyarakat untuk memikirkan generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan daerah.
 
"Para pihak sepakat untuk menyelesaikan konflik dengan cara damai dan berkomitmen untuk tidak lagi terlibat dalam aksi perang. Perwakilan keluarga korban dan pelaku juga menyerahkan alat-alat seperti panah dan parang sebagai simbol perdamaian," tuturnya.
Baca: Apa Itu Konflik Sosial? Simak Penyebab hingga Cara Menanganinya

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan mediasi berjalan baik atas dukungan dan kerja sama semua pihak. Menurut dia, dari kedua belah pihak yang bertikai serta semua elemen masyarkat bersepakat bahwa penyelesaian konflik yang terjadi dapat diselesaikan dengan jalan damai.
 
"Kami meminta kepada seluruh warga yang ada di Kabupaten Nduga untuk mendukung pemerintah serta aparat keamanan dalam menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif agar roda perekonomian dan pembangunan di segala bidang dapat berjalan dengan baik dalam rangka mensejahterakan warga," kata Ignatius.
 
Penyelesaian konflik ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan dari pihak pemerintah, aparat keamanan, para tokoh dan perwakilan dari masing-masing pihak. Mediasi penyelesaian konflik sosial yang terjadi di Kota Kenyam ini dipimpin Kapolres Nduga Kompol Visensius Jimmy Parapaga pada Rabu, 19 Juli 2023.
 
Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan mediasi ini. Yakni Dansatgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW, Letkol Inf Subandi Alex; Ketua DPRD Kabupaten Nduga, Ikabus Gwijangge; Kepala Kominfo Kabupaten Nduga, Otomi Gwijangge; serta Anggota DPRD Kabupaten Nduga, Rumus Ubruangge, dan Ronal Dinal Kalnea.
 
Kegiatan ini juga diikuti oleh Sekda Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge dan Asisten 2 Kabupaten Nduga, Nhatal Sasamtea. Lalu, berbagai perwakilan masyarakat, tokoh agama, dan tokoh perempuan.
 
Kegiatan mediasi dimulai dengan doa yang dipimpin oleh Pendeta Bertha Kogoya dari Gereja Kingmi Jerusalem Kenyam. Selama kegiatan, berbagai pihak memberikan pandangan dan tanggapan terkait konflik yang terjadi, dengan menekankan pentingnya perdamaian dan kesatuan di wilayah Kabupaten Nduga.
 
Kegiatan mediasi ini atas penyelesaian masalah aksi pembacokan oleh Saudara Osen Murib terhadap Saudara Lingginus Telenggen, pada 22 Mei 2023, dan Karias Wasiangge (Masyarakat Distrik Yigi) terhadap almarhum Ulangin Lokbere (Masyarakat Distrik Iniye) pada 5 Juli 2023.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan