medcom.id, Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut pengguna taksi online masih mengeluhkan kinerja buruk pengemudi maupaun platform penyedia aplikasi. Jumlah pengaduan yang masuk ke YLKI soal itu masih sangat besar.
"Survei kami terhadap konsumen taksi online, dari 4.400 responden 40 persen mengaku pernah dikecewakan oleh taksi online," kata Ketua YLKI Tulus kepada Metrotvnews.com, Jumat 25 Agustus 2017.
Survei YLKI dilakukan pada kuartal II 2017. Menurut Tulus, ada 13 indikator keluhan yang disampaikan responden sebagai pengguna taksi online.
"Item-nya cukup banyak, seperti perilaku pengemudi, kemudian sistem internet erorr, barang hilang atau tertinggal, dan lain lain," beber Tulus.
Order yang dibatalkan pengemudi taksi online menjadi yang tertinggi dikeluhkan, mencapai 1.041 respoden. Kesulitan mendapat pengemudi juga disampikan 989 responden.
Ada pula keluhan pelanggan merasa tidak nyaman hingga ketakutan saat perjalanan. Sebanyak 221 responden mengaku pernah menemui pengemudi taksi online ugal-ugalan.
Menurut Tulus, standar pelayanan minimal taksi online perlu terus dibenahi. Sebab, pada akhirnya masyarakat langsung yang terdampak.
"Tapi secara umum memang taksi online ini dari survei itu sangat dibutuhkan masyarakat," ucap dia.
medcom.id, Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut pengguna taksi online masih mengeluhkan kinerja buruk pengemudi maupaun platform penyedia aplikasi. Jumlah pengaduan yang masuk ke YLKI soal itu masih sangat besar.
"Survei kami terhadap konsumen taksi online, dari 4.400 responden 40 persen mengaku pernah dikecewakan oleh taksi online," kata Ketua YLKI Tulus kepada Metrotvnews.com, Jumat 25 Agustus 2017.
Survei YLKI dilakukan pada kuartal II 2017. Menurut Tulus, ada 13 indikator keluhan yang disampaikan responden sebagai pengguna taksi online.
"Item-nya cukup banyak, seperti perilaku pengemudi, kemudian sistem internet erorr, barang hilang atau tertinggal, dan lain lain," beber Tulus.
Order yang dibatalkan pengemudi taksi online menjadi yang tertinggi dikeluhkan, mencapai 1.041 respoden. Kesulitan mendapat pengemudi juga disampikan 989 responden.
Ada pula keluhan pelanggan merasa tidak nyaman hingga ketakutan saat perjalanan. Sebanyak 221 responden mengaku pernah menemui pengemudi taksi online ugal-ugalan.
Menurut Tulus, standar pelayanan minimal taksi online perlu terus dibenahi. Sebab, pada akhirnya masyarakat langsung yang terdampak.
"Tapi secara umum memang taksi online ini dari survei itu sangat dibutuhkan masyarakat," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)