Kondisi gedung Terra Drone usai kebakaran yang dipicu ledakan baterai. dok tangkapan layar
Kondisi gedung Terra Drone usai kebakaran yang dipicu ledakan baterai. dok tangkapan layar

Picu Kebakaran Gedung Terra Drone, Ini Faktor Baterai Lithium Bisa Meledak

Adri Prima • 09 Desember 2025 22:40
Jakarta: Kebakaran hebat melanda gedung milik PT Terra Drone Indonesia di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Desember 2025. Insiden ini diduga dipicu ledakan baterai drone berjenis lithium-ion
 
Baterai jenis ini digunakan di berbagai perangkat seperti HP, laptop, power bank, skuter listrik, drone, hingga mobil listrik. Meski sangat powerful, baterai ini memiliki risiko mudah meledak dan terbakar.
 
Ledakan baterai lithium drone terjadi di lantai 1 sehingga memicu api dan menjalar ke seluruh bangunan gedung Terra Drone. 
 
Baca juga:
Penyebab Kebakaran Gedung Terra Drone Dipicu Ledakan Baterai Lithium

Faktor penyebab baterai lithium-ion bisa meledak


Baterai lithium dikenal memiliki efisiensi tinggi dan ukuran ringkas, namun di balik keunggulannya tersimpan risiko besar seperti mudah terbakar dan berpotensi meledak.

Akar dari sebagian besar insiden ledakan adalah thermal runaway atau pelarian panas, yaitu kondisi ketika suhu dalam baterai meningkat tak terkendali hingga memicu reaksi berantai yang menghasilkan panas, gas, dan akhirnya ledakan. 
 
Begitu proses ini terjadi, energi yang tersimpan dalam baterai akan dilepaskan secara cepat dan agresif, membuat kebakaran sulit dihentikan. Berikut ini faktor-faktor penyebab baterai lithium meledak: 
 
1. Faktor Kimia dan Desain Baterai
 
Baterai lithium memiliki kepadatan energi sangat tinggi, sehingga ketika terjadi gangguan kecil saja, panas yang dihasilkan bisa berlipat ganda. Selain itu, litium adalah logam yang sangat reaktif, mudah bereaksi dengan udara atau air.
 
Elektrolit yang digunakan pun berbahan dasar organik yang mudah menyala dan dapat terbakar jika suhu baterai meningkat akibat korsleting atau tekanan internal.
 
2. Kesalahan Penggunaan
 
Kesalahan penggunaan seperti pengisian daya yang tidak benar menjadi salah satu penyebab baterai meledak. 
 
- Overcharge membuat bahan elektroda rusak, memicu pembentukan gas dan meningkatkan tekanan dalam baterai.
- Overdischarge (pengosongan berlebih) juga dapat memicu reaksi kimia yang tidak stabil.
- Arus berlebih, misalnya karena penggunaan perangkat berat atau charger palsu, meningkatkan panas internal.
- Lingkungan ekstrem, baik terlalu panas, terlalu dingin, atau terlalu lembap juga mempercepat degradasi komponen baterai, membuatnya lebih mudah mengalami kegagalan.
- Kerusakan fisik seperti tertekan, terjatuh, atau tertusuk dapat merobek struktur sel hingga menyebabkan korsleting langsung antara elektroda positif dan negatif.
 
Ketika ini terjadi, arus besar mengalir di dalam baterai, memicu panas ekstrem yang dapat menyebabkan ledakan.
 
3. Cacat Produksi
 
Masalah pada proses manufaktur juga berperan besar dalam insiden baterai meledak. Kontaminasi kotoran di bagian dalam sel dapat memicu korsleting.Lapisan elektroda tidak merata membuat distribusi panas tidak stabil.
 
Diafragma (separator) rusak memungkinkan kedua elektroda bersinggungan langsung, memicu arus pendek internal.
 
4. Faktor Lain yang Memperbesar Risiko
 
Menggunakan charger yang tidak kompatibel, sel baterai berkualitas rendah, atau papan proteksi yang tidak sesuai dapat menghilangkan fungsi pengaman yang seharusnya mencegah baterai memasuki kondisi berbahaya.
 
Dalam beberapa kasus, korsleting internal yang tak terdeteksi membuat tekanan gas meningkat cepat, dan karena litium sangat aktif, cangkang baterai akhirnya tidak mampu menahan tekanan sehingga terjadi ledakan dan kebakaran.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan