medcom.id, Jakarta: Alat "stall warning" AirAsia QZ8501 sempat menyala selama empat menit. Namun informasi awal itu masih perlu divalidasi mendalam. Pasalnya, alat tersebut beroperasi secara otomatis.
"Jadi alat itu otomatis menyala. Bukan berarti lantas dibilang pesawat mengalami stall. Kita perlu validasi lagi," kata Ketua Tim Investigasi KNKT Profesor Mardjono Siswosuwarno di kantor KNKT, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015).
Istilah "stall" merupakan keadaan pesawat kehilangan daya angkat. Salah satu penyebabnya pitch attitude atau kemiringan moncong pesawat melebihi kemiringan yang ditentukan.
Mardjono mengungkapkan, alat "stall warning" akan menyala bila pitch attitude melebihi delapan derajat kemiringan. Ahli ilmu metalurgi ITB itu menyatakan diperlukan inventigasi lebih lanjut untuk bisa menyimpulkan AirAsia QZ 8501 mengalami stall.
Kepastian mengenai hal itu hanya bisa didapatkan dalam laporan akhir KNKT. Oleh karena itu, Mardjono meminta semua pihak sabar menunggu hasil akhir investigasi KNKT. "Jangan disimpulkan mengalami stall dulu. Itu ranah analisis. Jadi harus menunggu laporan akhir KNKT," kata Mardjono.
medcom.id, Jakarta: Alat "stall warning" AirAsia QZ8501 sempat menyala selama empat menit. Namun informasi awal itu masih perlu divalidasi mendalam. Pasalnya, alat tersebut beroperasi secara otomatis.
"Jadi alat itu otomatis menyala. Bukan berarti lantas dibilang pesawat mengalami
stall. Kita perlu validasi lagi," kata Ketua Tim Investigasi KNKT Profesor Mardjono Siswosuwarno di kantor KNKT, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015).
Istilah "stall" merupakan keadaan pesawat kehilangan daya angkat. Salah satu penyebabnya
pitch attitude atau kemiringan moncong pesawat melebihi kemiringan yang ditentukan.
Mardjono mengungkapkan, alat "stall warning" akan menyala bila
pitch attitude melebihi delapan derajat kemiringan. Ahli ilmu metalurgi ITB itu menyatakan diperlukan inventigasi lebih lanjut untuk bisa menyimpulkan AirAsia QZ 8501 mengalami stall.
Kepastian mengenai hal itu hanya bisa didapatkan dalam laporan akhir KNKT. Oleh karena itu, Mardjono meminta semua pihak sabar menunggu hasil akhir investigasi KNKT. "Jangan disimpulkan mengalami
stall dulu. Itu ranah analisis. Jadi harus menunggu laporan akhir KNKT," kata Mardjono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)