medcom.id, Jakarta: Muncul pertanyaan di benak anggota dewan, mungkinkah korban kecelakaan AirAsia QZ8501 masih bisa ditemukan dan dievakuasi? Namun, Badan SAR Nasional optimistis kemungkinan itu masih ada.
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo pun meyakinkan anggota DPR jika masih ada jenazah korban yang bisa dievakuasi.
"Berdasarkan pengalaman, kami berharap terjebak di dalam puing pesawat di dalam air. saya masih berharap bisa," ujar Soelistyo saat Rapat dengar pendapat terkait kecelakaan QZ8501 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Dia mengakui proses evakuasi korban kecelakaan dalam air lebih sulit dibanding kecelakaan di darat. Namun, Basarnas menegaskan pencarian akan terus dilakukan hingga batas waktu tertentu.
"Tapi yang berkembang saat ini apa masih ada bagian besar pesawat di bawah? Dugaan ini muncul di pertengahan operasi. Dari jumlah 48 yang ditemukan, masih ada sisa. Kami harap masih terjebak di dalam pesawat di bawah air," kata Soelistyo.
Menurut dia, Basarnas ingin mengakomodasi keinginan keluarga korban kecelakaan AirAsia QZ8501. "Kita akan terus lanjutkan (evakuasi). Karena kita juga menimbang beban psikologis keluarga korban," lanjut dia.
Soelistyo pun sadar operasi pencarian tidak bisa berlangsung terus-menerus. Tapi Basarnas akan terus melakukan operasi harian dengan mengerahkan tim pencari dari TNI ataupun tim lain yang ingin membantu.
Sebelumnya, AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam perjalanan dari Bandara Juanda menuju Bandara Changi, Singapura, pukul 06.17 WIB, Minggu (28/1/2014). Pilot sempat menghubungi menara ATC Bandara Soekarno Hatta beberapa saat sebelum hilang.
Pesawat milik maskapai dari Malaysia itu membawa 155 penumpang dan kru. Namun, baru 48 orang yang ditemukan.
Seluruh bagian black box sudah ditemukan dan diangkat. Selain itu, tim sejumlah potongan pesawat sudah diangkat dan diserahkan ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi.
medcom.id, Jakarta: Muncul pertanyaan di benak anggota dewan, mungkinkah korban kecelakaan AirAsia QZ8501 masih bisa ditemukan dan dievakuasi? Namun, Badan SAR Nasional optimistis kemungkinan itu masih ada.
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo pun meyakinkan anggota DPR jika masih ada jenazah korban yang bisa dievakuasi.
"Berdasarkan pengalaman, kami berharap terjebak di dalam puing pesawat di dalam air. saya masih berharap bisa," ujar Soelistyo saat Rapat dengar pendapat terkait kecelakaan QZ8501 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Dia mengakui proses evakuasi korban kecelakaan dalam air lebih sulit dibanding kecelakaan di darat. Namun, Basarnas menegaskan pencarian akan terus dilakukan hingga batas waktu tertentu.
"Tapi yang berkembang saat ini apa masih ada bagian besar pesawat di bawah? Dugaan ini muncul di pertengahan operasi. Dari jumlah 48 yang ditemukan, masih ada sisa. Kami harap masih terjebak di dalam pesawat di bawah air," kata Soelistyo.
Menurut dia, Basarnas ingin mengakomodasi keinginan keluarga korban kecelakaan AirAsia QZ8501. "Kita akan terus lanjutkan (evakuasi). Karena kita juga menimbang beban psikologis keluarga korban," lanjut dia.
Soelistyo pun sadar operasi pencarian tidak bisa berlangsung terus-menerus. Tapi Basarnas akan terus melakukan operasi harian dengan mengerahkan tim pencari dari TNI ataupun tim lain yang ingin membantu.
Sebelumnya, AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam perjalanan dari Bandara Juanda menuju Bandara Changi, Singapura, pukul 06.17 WIB, Minggu (28/1/2014). Pilot sempat menghubungi menara ATC Bandara Soekarno Hatta beberapa saat sebelum hilang.
Pesawat milik maskapai dari Malaysia itu membawa 155 penumpang dan kru. Namun, baru 48 orang yang ditemukan.
Seluruh bagian black box sudah ditemukan dan diangkat. Selain itu, tim sejumlah potongan pesawat sudah diangkat dan diserahkan ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)