medcom.id, Jakarta: Gerhana bulan total (GBT) dapat disaksikan di sejumlah wilayah Indonesia sekitar waktu maghrib (4/4/2015) ini. Hal ini membuat banyak warga mencoba menyaksikan fenomena GBT di Planetarium.
Ahli astronomi Cecep Nurwendaya mengatakan, astronom biasanya menjadikan momen GBT untuk bahan observasi. Mereka umumnya mengecek ulang ketepatan perhitungan ephemeris (koordinat benda langit-red).
"Ephemeris ini digunakan untuk menentukan koordinat pesawat luar angkasa, satelit dan segala macam," kata Cecep di ruang multimedia Planetarium di Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat (4/4/2015)
Tak hanya menarik untuk astronom, GBT juga menarik untuk kaum awan. Sebab, kaum awam bisa memperhatikan proses pasang surut air laut dalam waktu enam jam.
"Enam jam akan mengalami pasang maksimum dan enam jam kemudian akan surut maksimum," kata Cecep.
medcom.id, Jakarta: Gerhana bulan total (GBT) dapat disaksikan di sejumlah wilayah Indonesia sekitar waktu maghrib (4/4/2015) ini. Hal ini membuat banyak warga mencoba menyaksikan fenomena GBT di Planetarium.
Ahli astronomi Cecep Nurwendaya mengatakan, astronom biasanya menjadikan momen GBT untuk bahan observasi. Mereka umumnya mengecek ulang ketepatan perhitungan
ephemeris (koordinat benda langit-red).
"
Ephemeris ini digunakan untuk menentukan koordinat pesawat luar angkasa, satelit dan segala macam," kata Cecep di ruang multimedia Planetarium di Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat (4/4/2015)
Tak hanya menarik untuk astronom, GBT juga menarik untuk kaum awan. Sebab, kaum awam bisa memperhatikan proses pasang surut air laut dalam waktu enam jam.
"Enam jam akan mengalami pasang maksimum dan enam jam kemudian akan surut maksimum," kata Cecep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)