medcom.id, Jakarta: Air merupakan kebutuhan dasar setiap mahluk hidup di dunia, termasuk manusia. Tapi, tahukah Anda air tawar yang bisa dikonsumsi manusia kurang dari 1 persen? Mari simak ulasannya!
Sebanyak 70 persen tubuh manusia terdiri dari cairan. Permukaan bumi juga lebih dari 97 persen adalah air, tetapi berupa air laut, tiga persen sisanya air tawar.
Untuk memenuhi kebutuhan air yang aman dan bersih, kita harus pintar-pintar memilihnya, terlebih di Jakarta. Ibu Kota Indonesia ini intrusi air laut telah membuat kondisi air tanah semakin buruk. Hal ini disebabkan air laut menjadi bercampur air tanah.
Selain itu, kepadatan perumahan dan penduduk menyebabkan air tanah rawan tercemar bakteri e-Coli akibat limbah rumah tangga. Serta pengambilan air tanah yang tidak terkontrol diklaim penyebab kerusakan lingkungan berupa turunnya permukaan tanah.
Lalu, apakah aman mengonsumsi air tanah? Menurut data yang dihimpun, air tanah boleh saja dikonsumsi, namun harus melewati proses pengujian secara kimiawi dan biologis di laboratorium yang berwenang. Hal ini untuk mengetahui tingkat higienisnya. Meski demikian, kuantitas pengambilannya perlu dikendalikan agar tidak merusak lingkungan.
Oleh karena itu, mari menggunakan air bersih PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) sebagai sumber air utama untuk menjaga lingkungan tetap lestari, dan hanya menggunakan air tanah sebagai cadangan.
Palyja merupakan operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah barat Jakarta. Sejak 1998 Palyja telah mendistribusikan air bersih untuk melayani lebih dari 400 ribu pelanggan. Proses desinfektasi dengan melakukan pengujian berulang oleh tim laboratorium yang kompeten memastikan bahwa kualitas hasil olahan dan bulk water telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) no 492 tahun 2010. Sedangkan kualitas air bersih di jaringan telah sesuai dengan standar Permenkes no 416 tahun 1990.
Ikuti informasi terkini dan program Palyja di @water4life_ID dan water4life_ID.
medcom.id, Jakarta: Air merupakan kebutuhan dasar setiap mahluk hidup di dunia, termasuk manusia. Tapi, tahukah Anda air tawar yang bisa dikonsumsi manusia kurang dari 1 persen? Mari simak ulasannya!
Sebanyak 70 persen tubuh manusia terdiri dari cairan. Permukaan bumi juga lebih dari 97 persen adalah air, tetapi berupa air laut, tiga persen sisanya air tawar.
Untuk memenuhi kebutuhan air yang aman dan bersih, kita harus pintar-pintar memilihnya, terlebih di Jakarta. Ibu Kota Indonesia ini intrusi air laut telah membuat kondisi air tanah semakin buruk. Hal ini disebabkan air laut menjadi bercampur air tanah.
Selain itu, kepadatan perumahan dan penduduk menyebabkan air tanah rawan tercemar bakteri e-Coli akibat limbah rumah tangga. Serta pengambilan air tanah yang tidak terkontrol diklaim penyebab kerusakan lingkungan berupa turunnya permukaan tanah.
Lalu, apakah aman mengonsumsi air tanah? Menurut data yang dihimpun, air tanah boleh saja dikonsumsi, namun harus melewati proses pengujian secara kimiawi dan biologis di laboratorium yang berwenang. Hal ini untuk mengetahui tingkat higienisnya. Meski demikian, kuantitas pengambilannya perlu dikendalikan agar tidak merusak lingkungan.
Oleh karena itu, mari menggunakan air bersih PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) sebagai sumber air utama untuk menjaga lingkungan tetap lestari, dan hanya menggunakan air tanah sebagai cadangan.
Palyja merupakan operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah barat Jakarta. Sejak 1998 Palyja telah mendistribusikan air bersih untuk melayani lebih dari 400 ribu pelanggan. Proses desinfektasi dengan melakukan pengujian berulang oleh tim laboratorium yang kompeten memastikan bahwa kualitas hasil olahan dan bulk water telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) no 492 tahun 2010. Sedangkan kualitas air bersih di jaringan telah sesuai dengan standar Permenkes no 416 tahun 1990.
Ikuti informasi terkini dan program Palyja di
@water4life_ID dan
water4life_ID.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AND)