Ilustrasi penembakan. (medcom)
Ilustrasi penembakan. (medcom)

Polisi Tembak 3 Orang di Cengkareng, Pertanda Jakarta Makin Tak Aman

Adri Prima • 26 Februari 2021 13:17
Jakarta: Indonesia Police Watch (IPW) menegaskan bahwa kasus penembakan tiga orang di salah satu kafe di Cengkareng semakin membuktikan kalau Jakarta semakin tidak aman. Apalagi penembakan tersebut dilakukan oknum polisi. 
 
"Aksi brutal yang diduga dilakukan polisi koboi di Cengkareng menunjukkan Jakarta semakin tidak aman," kata Neta kepada wartawan. 
 
Selain itu, IPW juga mendesak kepolisian agar pelaku penembakan yang telah menghilangkan tiga nyawa tersebut untuk dihukum mati.

"IPW mendesak oknum polisi yang diduga sebagai pelaku penembakan dijatuhi hukuman mati dan Kapolres Jakarta Barat harus segera dicopot dari jabatannya," lanjut Neta.

Polisi dilarang bawa Senpi

Sementara itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan anggota kepolisian yang tidak bertugas seharusnya dilarang membawa senjata api. Sebab, senjata api rentan disalahgunakan.
 
"Seharusnya jika yang bersangkutan tidak sedang melakukan tugas, tidak boleh membawa senjata api karena rentan penyalahgunaan," ujar Poengky saat dihubungi Medcom.id, Kamis, 25 Februari 2021.
 
Kompolnas berharap Korps Bhayangkara memeriksa jasmani dan rohani seluruh anggota yang memegang senjata api. Evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkala.
 
"Pengawasan berjenjang pimpinan, sejawat, dan bawahan penting untuk deteksi dini perubahan perilaku yang berpotensi membahayakan. Reward and punishment perlu ditegakkan," beber Poengky.
 
Insiden penembakan yang dilakukan Bripka CS terjadi di RM Cafe, Cengkareng Barat, Jakarta Barat, sekitar pukul 04.00 WIB, Kamis, 25 Februari 2021. Sebanyak tiga orang tewas dan satu orang terluka akibat insiden itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan