Jakarta: Program pemberlakuan pembatasan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali mulai membuahkan hasil. Penurunan jumlah kasus harian positif covid-19 menjadi bukti sahihnya.
Penurunan jumlah kasus harian positif covid-19 mulai terlihat sejak 8 Februari 2021. Setidaknya laporan jumlah kasus positif per hari konsisten di bawah 10 ribu sejak itu.
Pada 8 Februari, kasus harian positif mencapai 8.242. Kemudian, sebanyak 8.700 kasus positif dan 8.776 kasus positif terjadi pada 9 dan 10 Februari 2021.
Jumlah kasus mulai menurun pada 11 Februari 2021, yakni sebanyak 8.435 kasus. Kemudian pada 12 Februari 2021 kasus mencapai 9.869, selanjutnya 13 Februari 2021 mencapai mencapai 8.844 kasus, dan 14 Februari 2021 kasus harian hanya bertambah 6.765.
Juru bicara pemerintah untuk vaksinasi, Siti Nadia Tarmizi mengaku tidak mudah untuk bisa menurunkan laju penyebaran covid-19 tersebut melalui program PPKM ini. Menurutnya, butuh waktu panjang untuk bisa melihat efektivitas PPKM ini.
"Untuk menurunkan laju penularan (covid-19) itu tidak instan tapi proses dua sampai tiga minggu setelahnya," ujar Siti Nadia kepada Medcom.id, Minggu (14/2/2021).
Pada kesempatan itu, Nadia juga menjelaskan upaya pengendalian covid-19 itu telah diberlakukan hingga 8 Februari 2021. Kemudian, pemerintah menerapkan PPKM berskala mikro yang fokus pada pengendalian covid-19 di lapisan masyarakat hingga paling bawah.
"Beberapa provinsi (sudah patuh PPKM mikro) tapi masih ada yang tinggi kasusnya," tuturnya.
PPKM sudah dimulai pada 11 Januari. Setelah hampir sebulan dilaksanakan, PPKM dianggap tidak efektif lantaran kasus harian covid-19 tetap tinggi.
Hingga akhirnya, pemerintah mengubah sedikit strategi PPKM, dari yang berskala besar menjadi berskala mikro. Pelaksanaan PPKM Mikro dimulai pada 9 hingga 22 Februari.
Jakarta: Program pemberlakuan pembatasan masyarakat (
PPKM) di Jawa-Bali mulai membuahkan hasil. Penurunan jumlah kasus harian positif
covid-19 menjadi bukti sahihnya.
Penurunan jumlah kasus harian positif covid-19 mulai terlihat sejak 8 Februari 2021. Setidaknya laporan jumlah kasus positif per hari konsisten di bawah 10 ribu sejak itu.
Pada 8 Februari, kasus harian positif mencapai 8.242. Kemudian, sebanyak 8.700 kasus positif dan 8.776 kasus positif terjadi pada 9 dan 10 Februari 2021.
Jumlah kasus mulai menurun pada 11 Februari 2021, yakni sebanyak 8.435 kasus. Kemudian pada 12 Februari 2021 kasus mencapai 9.869, selanjutnya 13 Februari 2021 mencapai mencapai 8.844 kasus, dan 14 Februari 2021 kasus harian hanya bertambah 6.765.
Juru bicara pemerintah untuk vaksinasi, Siti Nadia Tarmizi mengaku tidak mudah untuk bisa menurunkan laju penyebaran covid-19 tersebut melalui program PPKM ini. Menurutnya, butuh waktu panjang untuk bisa melihat efektivitas PPKM ini.
"Untuk menurunkan laju penularan (covid-19) itu tidak instan tapi proses dua sampai tiga minggu setelahnya," ujar Siti Nadia kepada Medcom.id, Minggu (14/2/2021).
Pada kesempatan itu, Nadia juga menjelaskan upaya pengendalian covid-19 itu telah diberlakukan hingga 8 Februari 2021. Kemudian, pemerintah menerapkan PPKM berskala mikro yang fokus pada pengendalian covid-19 di lapisan masyarakat hingga paling bawah.
"Beberapa provinsi (sudah patuh PPKM mikro) tapi masih ada yang tinggi kasusnya," tuturnya.
PPKM sudah dimulai pada 11 Januari. Setelah hampir sebulan dilaksanakan, PPKM dianggap tidak efektif lantaran kasus harian covid-19 tetap tinggi.
Hingga akhirnya, pemerintah mengubah sedikit strategi PPKM, dari yang berskala besar menjadi berskala mikro. Pelaksanaan PPKM Mikro dimulai pada 9 hingga 22 Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)