Polisi lalu lintas beserta Dishub mengawasi penerapan PSBB di kawasan Simpang UI, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 April 2020. Foto: MI/Fransisco Carolio Hutama Gani
Polisi lalu lintas beserta Dishub mengawasi penerapan PSBB di kawasan Simpang UI, Jakarta Selatan, Sabtu, 11 April 2020. Foto: MI/Fransisco Carolio Hutama Gani

Kasus Covid-19 Naik, Pakar Dorong PSBB Diterapkan Kembali

Nur Azizah • 15 Juni 2021 09:35
Jakarta: Anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mendesak pemerintah memperketat kebijakan penanganan covid-19. Pasalnya, kasus covid-19 kembali meningkat di banyak daerah, terutama di DKI Jakarta.
 
"Harus ada kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kembalikan ke model semula dengan upaya yang lebih luas cakupannya, tidak berdasarkan kelurahan, tapi wilayah kabupaten atau regional," kata Hermawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021.
 
Menurut dia, pemerintah perlu meningkatkan kapasitas tracing, testing, dan treatment minimal tiga kali lipat. Peningkatan ini dibutuhkan untuk menyeimbangi kenaikan kasus covid-19 yang diprediksi hingga tiga kali lipat.

Naiknya kasus covid-19, kata dia, berpotensi menyebabkan rumah sakit harus menangani pasien melebihi kapasitasnya. Pemerintah perlu menambah ruang rawat atau fasilitas isolasi. 
 
Baca: Kemenkes: Vaksinasi Warga 18 Tahun ke Atas Kado Sambut Ultah Jakarta
 
"Dan belum lagi adanya kemungkinan banyak data yang tidak terlapor atau tidak terdeteksi. Jadi masif transmisi (virus korona) di mana-mana," tutur dia.
 
Hermawan menilai pemerintah perlu segera menyebar dan memperkuat laboratorium uji kultur, terutama untuk mendeteksi varian baru covid-19. Salah satunya di Jakarta yang memiliki episentrum penularan baru.
 
Dia berpendapat penyebab kenaikan kasus covid-19 belakangan ini karena perpaduan beberapa masalah. Hal ini meliputi mudik Lebaran 2021 dan kemunculan varian baru virus korona. 
 
Epidemiolog Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman, mengatakan pemerintah pusat harus mengubah strategi. Kondisi di Jakarta, kata dia, merepresentasikan keadaan di Pulau Jawa.
 
"Bahkan ini bisa jauh lebih buruk potensinya," kata Dicky.
 
Menurut dia, kondisi sekarang sudah tergolong sangat serius. Jika hanya beberapa daerah yang mengetatkan kebijakan, dia menilai tidak akan menyelesaikan masalah.
 
"Apalagi ada varian virus dari India yang lebih cepat menular dan berdampak lebih parah. Covid-19 varian India juga menyiasati sistem imunitas. Orang yang sudah divaksin dan penyintas bisa tetap terkena," ucap Dicky. 
 
Kasus covid-19 di Ibu Kota melonjak tajam beberapa hari terakhir. Kasus aktif pada 6 Juni 2021 mencapai 11.500, sedangkan pada 13 Juni 2021 menjadi 17.400. Dalam sepekan, ada peningkatan kasus aktif hingga 50 persen.
 
Positivity rate di Jakarta juga meningkat tajam. Pekan lalu positivity rate sembilan persen, sedangkan pada 13 Juni 2021 sudah mencapai 17 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan