Jakarta: Milenial diminta meniru keberanian Presiden pertama Indonesia Soekarno (Bung Karno). Peran Bung Karno dalam membidani Pancasila masih relevan untuk diterapkan hingga kini.
"Saat itu, dia (Bung Karno) masih muda dan berani bicara di hadapan tentara pendudukan Jepang. Tak semua pemuda Indonesia saat itu berani menghadapi Jepang. Pemuda saat ini pun harus jadi pemuda pemberani dan penuh tekad," kata Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksdya TNI Amarulla Octavian dalam diskusi virtual memperingati Hari Lahir Pancasila, Selasa, 1 Juni 2021.
Menurut dia, Bung Karno merupakan sosok pintar dan revolusioner di zamannya. Hal itu lantaran Bung Karno memiliki kecintaan yang tinggi kepada Indonesia.
Amrulla mengajak milenial meningkatkan kecintaan dengan terlibat dalam bela negara. Dia mengatakan hal itu serupa dengan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) di TNI. Sistem tersebut terbukti mampu memukul mundur tentara sekutu yang didomplengi NICA Belanda.
"Sekarang sedang diuji oleh separatisme Papua. Indonesia harus buktikan bahwa Sishankamrata itu cocok dan ampuh untuk melawan separatisme di Papua," katanya.
Baca: Mengungkap Nilai-nilai Pancasila pada Naskah Sunda Kuno
Baginya, sangat penting untuk memastikan bagaimana Pancasila bisa memperkuat bela negara, menjaga keutuhan wilayah, menjaga keselamatan anak dan cucu kita. Sehingga, menjadi legitimasi yang sah.
"Kita juga harus mampu menjaga UUD 1945 demi keutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia sendiri," kata Amrulla.
Direktur S3 Unhan, Laksda TNI (Purn) Siswo Hadi Sumantri, mengatakan dokumen sejarah jelas menunjukkan Bung Karno lah yang menggali falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila. Falsafah ini yang kemudian disepakati bersama oleh founding fathers saat itu.
"Peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila adalah momentum penting bagi warga Indonesia, terutama pemuda pemudi Indonesia, yang memegang estafet kepemimpinan masa depan bangsa ini," kata Siswo Hadi.
Jakarta: Milenial diminta meniru keberanian Presiden pertama Indonesia Soekarno (Bung Karno). Peran Bung Karno dalam membidani
Pancasila masih relevan untuk diterapkan hingga kini.
"Saat itu, dia (Bung Karno) masih muda dan berani bicara di hadapan tentara pendudukan Jepang. Tak semua pemuda Indonesia saat itu berani menghadapi Jepang. Pemuda saat ini pun harus jadi pemuda pemberani dan penuh tekad," kata Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksdya TNI Amarulla Octavian dalam diskusi virtual memperingati
Hari Lahir Pancasila, Selasa, 1 Juni 2021.
Menurut dia, Bung Karno merupakan sosok pintar dan revolusioner di zamannya. Hal itu lantaran Bung Karno memiliki kecintaan yang tinggi kepada Indonesia.
Amrulla mengajak milenial meningkatkan kecintaan dengan terlibat dalam bela negara. Dia mengatakan hal itu serupa dengan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) di TNI. Sistem tersebut terbukti mampu memukul mundur tentara sekutu yang didomplengi NICA Belanda.
"Sekarang sedang diuji oleh separatisme Papua. Indonesia harus buktikan bahwa Sishankamrata itu cocok dan ampuh untuk melawan separatisme di Papua," katanya.
Baca:
Mengungkap Nilai-nilai Pancasila pada Naskah Sunda Kuno
Baginya, sangat penting untuk memastikan bagaimana Pancasila bisa memperkuat bela negara, menjaga keutuhan wilayah, menjaga keselamatan anak dan cucu kita. Sehingga, menjadi legitimasi yang sah.
"Kita juga harus mampu menjaga UUD 1945 demi keutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia sendiri," kata Amrulla.
Direktur S3 Unhan, Laksda TNI (Purn) Siswo Hadi Sumantri, mengatakan dokumen sejarah jelas menunjukkan Bung Karno lah yang menggali falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila. Falsafah ini yang kemudian disepakati bersama oleh
founding fathers saat itu.
"Peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila adalah momentum penting bagi warga Indonesia, terutama pemuda pemudi Indonesia, yang memegang estafet kepemimpinan masa depan bangsa ini," kata Siswo Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
